Pulang ke Malioboro, Seniman Jogja Menyuarakan Empati untuk Sumatera

Seniman Jogja gelar konser amal 'Sithik Edhang Padha Rewang' di Titik Nol KM, 26/12, galang dana untuk korban banjir Sumatera.

Budi Arista Romadhoni | Hiskia Andika Weadcaksana
Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:49 WIB
Pulang ke Malioboro, Seniman Jogja Menyuarakan Empati untuk Sumatera
Persatuan Seniman Sudra Macak Kere Jogjakarta menggelar konser amal untuk Sumatera bertajuk 'Sithik Edhang Padha Rewang' di Titik Nol Kilometer, Jogja, Jumat (26/12/2025). (Istimewa).
Baca 10 detik
  • Persatuan Seniman Sudra Macak Kere Jogja gelar konser amal pada Jumat (26/12/2025) di Titik Nol Kilometer, Jogja.
  • Konser bertema 'Sithik Edhang Padha Rewang' ini bertujuan menggalang dana untuk korban bencana banjir di Sumatera.
  • Pengumpulan donasi dilakukan melalui kotak sumbangan dan QRIS, kemudian disalurkan melalui SAR DIY.

SuaraJogja.id - Persatuan Seniman Sudra Macak Kere Jogjakarta menggelar konser amal untuk Sumatera bertajuk 'Sithik Edhang Padha Rewang' di Titik Nol Kilometer, Jogja, Jumat (26/12/2025). Acara tersebut bertujuan untuk penggalangan dana yang akan disumbangkan kepada korban bencana banjir di Sumatera. 

Koordinator Acara Andri Surawan mengatakan tema yang diangkat merupakan bahasa Jawa yang dimaknai dengan spirit saling berbagi walaupun sedikit atau sederhana. Hal itu tercermin pada seluruh penampil dalam pentas tersebut yang semuanya hadir secara sukarela. 

"Spiritnya membantu, jadi para penampil bersedia main dengan sukarela dan dari kami juga tidak ada yang memaksa," kata Andri.

Andri menjelaskan bahwa konsep konser amal yang mereka lakukan seperti mengamen. Terdapat tim khusus yang akan membawa kotak dan berkeliling di area panggung untuk membawa kotak sumbangan. 

Baca Juga:Waspada Macet Total! Malioboro Tak Ditutup untuk Full Pedestrian saat Tahun Baru

"Kami juga menyediakan barcode QRIS untuk mereka yang mau menyumbang melalui uang digital, berapapun nominalnya akan kami terima dengan senang hati," bebernya. 

Berbagai seniman jogja lintas generasi akan ikut memeriahkan acara tersebut. Mulai dari Kelompok Sandiwara Bahasa Jawa Sedhut Senut, Sanggar Seni Kinanti Sekar, Poem Bengsing, Sri Redjeki, Tcong Pick, Semendelic, Papa Slam, Trias Mahardika, serta Demolish, Fighter, Katraheat yang tergabung dalam Malioboro Metalhead. Bahkan, seluruh panggung dan perlengkapan lain juga didukung penuh oleh Asmaralaya Art Production.

"Pengunjung yang ingin tampil boleh join juga karena ada panggung bebas," jelasnya. 

Pemilihan Malioboro sebagai lokasi pentas bukan tanpa alasan. Andri menceritakan bahwa banyak seniman, musisi hingga sastrawan senior di Indonesia lahir dari Malioboro. 

Selain berdonasi, mereka juga ikut menghidupkan kembali ekosistem seni di jalanan Malioboro. 

Baca Juga:UGM Gerak Cepat! 218 Mahasiswa Terdampak Bencana Banjir dan Longsor Dapat Bantuan Ini

"Kami seperti kembali ke rumah, ini sekaligus reuni dengan teman-teman seniman," paparnya. 

Selain itu, Ia juga melihat bahwa pekerja seni mempunyai cara tersendiri dan unik dalam menyuarakan nurani dan kemanusiaan. 

"Dari panggung solidaritas ini, teman-teman bisa menyuarakan kemanusiaan melalui bahasa seni yang disuguhkan dalam bentuk karya," ujarnya. 

Selain menyampaikan kritik dan pesan melalui seni, seniman dinilai punya peran penting untuk ikut membantu masyarakat yang sedang membutuhkan pertolongan. Panggung solidaritas itu diharapkan dapat menguatkan rasa empati baik sesama seniman maupun seluruh masyarakat. 

"Membangkitkan semangat solidaritas merupakan tugas moral seniman bagi masyarakat," tandasnya.

Seluruh hasil donasi, akan disalurkan ke korban bencana banjir di Sumatera melalui SAR DIY. Rencananya, selepas terkumpul akan langsung diserah terimakan secara simbolis kepada perwakilan SAR DIY.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak