- Dinkes Kota Yogyakarta menempatkan lima unit AED publik di lokasi strategis Malioboro saat libur Nataru.
- Layanan kesehatan terpadu juga meliputi tiga posko kesehatan mulai 23 Desember hingga 1 Januari 2026.
- Layanan kegawatdaruratan, termasuk biaya IGD, terjamin 24 jam melalui PSC 119 selama libur akhir tahun.
SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta menyiapkan alat pacu jantung otomatis atau Automated External Defibrillator (AED) di sejumlah titik kawasan Malioboro selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Langkah ini dilakukan untuk memperkuat layanan kegawatdaruratan kesehatan di kawasan wisata yang memang berpotensi dipadati pengunjung.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani, mengatakan penyiapan AED menjadi bagian dari layanan kesehatan terpadu selama masa libur akhir tahun. Terkhusus di titik-titik dengan mobilitas masyarakat yang tinggi.
Pihaknya menyiapkan lima titik penempatan AED yang dapat diakses oleh publik. Lokasi tersebut berada di kawasan strategis yang banyak dilalui wisatawan.
Baca Juga:Jadwal PSIM Yogyakarta vs PSBS Biak Resmi Alami Perubahan, Maju Satu Hari
"Kami baru menyiapkan lima titik penempatan AED, yaitu ada di Teras Malioboro 1, Grand Zuri [Malioboro], Plaza Malioboro, Taman Pintar, Teras 2 yang relokasi itu," kata Emma, Jumat (26/12/2025).
Disampaikan Emma, AED yang disediakan bersifat publik sehingga dapat digunakan oleh siapa pun yang telah mendapatkan pelatihan dasar.
Perangkat tersebut juga dilengkapi panduan suara untuk memudahkan pengguna saat kondisi darurat.
Selain penyediaan AED, Dinkes Kota Yogyakarta turut membuka tiga posko layanan kesehatan selama periode Nataru. Posko tersebut sudah mulai beroperasi sejak 23 Desember hingga 1 Januari 2026.
"Posko ini ada di Puskesmas Jetis, kemudian di Abu Bakar Ali (ABA), kemudian yang ketiga Titik Nol," imbuhnya.
Baca Juga:Pastikan Keamanan Ibadah Natal 2025, Polda DIY Sterilisasi Puluhan Gereja
Posko kesehatan tersebut dijaga dengan sistem shift, mulai pagi hingga malam hari. Pada malam hari, layanan kesehatan akan didukung oleh sistem panggilan darurat melalui PSC 119.
Pada malam pergantian tahun, Dinkes Kota Yogyakarta menyiapkan penjagaan ekstra dengan menempatkan ambulans di sejumlah titik keramaian. Terutama di sekitar kawasan Malioboro dan pusat kota.
Ia menegaskan, layanan kegawatdaruratan tetap tersedia selama 24 jam melalui PSC 119. Masyarakat dapat mengakses layanan tersebut apabila terjadi kecelakaan atau kondisi darurat kesehatan selama libur Nataru.
"Kemudian perlu kami sampaikan juga untuk PSC ini 24 jam," tegasnya.
Emma menambahkan, seluruh rumah sakit di Kota Yogyakarta, baik pemerintah maupun swasta, tetap membuka layanan IGD selama 24 jam.
Pemerintah daerah juga menjamin pembiayaan layanan kegawatdaruratan selama satu hari penuh.