- Yogyakarta menerapkan rekayasa lalu lintas ketat, termasuk penutupan Jalan Malioboro pukul 18.00 WIB, untuk malam tahun baru 2026.
- Tugu Pal Putih dan Kawasan Kridosono menjadi titik rawan kepadatan, memerlukan pengalihan arus jika volume kendaraan melebihi batas.
- Dishub menyiapkan 200 water barrier dan mengerahkan 110 personel untuk menata jalur darurat hingga sekitar pukul 03.00 WIB.
SuaraJogja.id - Yogyakarta, kota budaya yang selalu ramai, bersiap menyambut malam pergantian tahun 2026. Namun, di balik kemeriahan tersebut, ada tantangan besar yang harus dihadapi: kemacetan.
Dengan rekayasa lalu lintas yang ketat dan penutupan beberapa ruas jalan, penting bagi warga dan wisatawan untuk mengetahui titik-titik kemacetan yang perlu diwaspadai.
1. Malioboro dan Sekitarnya: Pusat Keramaian yang Padat Merayap
Kawasan Malioboro, jantung pariwisata Yogyakarta, akan menjadi pusat perhatian sekaligus titik kemacetan utama.
Baca Juga:Empati Bencana Sumatera, Pemkab Sleman Imbau Warga Rayakan Tahun Baru Tanpa Kembang Api
"Nanti barikade dipasang setelah penutupan Jalan Malioboro [rabu] sekitar pukul 18.00. Barikade itu mulai dari utara sampai [titik] 0 km rencananya dan yang digunakan untuk kendaraan darurat berada di sebelah sisi timur," ungkap Kasatlantas Polresta Yogyakarta, Alvian Hidayat.
Barikade ini akan membagi Malioboro menjadi dua, satu sisi untuk pejalan kaki dan sisi lainnya sebagai jalur darurat.
Penutupan jalan tidak hanya berlaku di Malioboro. Jalan Ahmad Yani, Jalan Panembahan Senopati, hingga ruas Jalan KH Ahmad Dahlan yang kerap dipadati pengunjung saat malam tahun baru juga akan ditutup sementara.
Bahkan, area Alun-alun Utara dan Alun-alun Selatan Yogyakarta turut masuk dalam zona pembatasan lalu lintas. Akses kendaraan menuju Keraton Yogyakarta juga akan dibatasi.
Dirlantas Polda DIY, Kombes Yuswanto Ardi, menjelaskan bahwa titik pertama yang dibuka saat Malioboro ditutup adalah di Jalan Mataram.
Baca Juga:Ini Tarif Parkir di Kota Jogja saat Libur Nataru, Simak Penjelasan Lengkapnya
Ini menjadi satu-satunya akses masuk sebelum sterilisasi total. Kendaraan dari arah Kleringan atau Jembatan Kewek tidak bisa lagi belok kiri ke Malioboro dan harus lurus menuju Pasar Kembang.
2. Tugu Pal Putih: Ikon Kota yang Rawan Penumpukan Kendaraan
Titik kedua yang perlu diwaspadai adalah akses menuju Tugu Pal Putih. Meskipun tidak akan ditutup total, penutupan kemungkinan dilakukan jika jumlah masyarakat yang menuju ikon Kota Yogyakarta tersebut semakin padat.
Pengalihan arus akan dilakukan dari tiga arah, yakni dari arah Jetis, Pingit, dan Gondolayu.
Kendaraan dari C Simanjuntak akan dialihkan ke Jalan Jenderal Sudirman namun tidak boleh ke barat menuju Tugu. Dari simpang Jetis, kendaraan dialihkan ke arah barat atau timur dan tidak boleh ke selatan arah Tugu.
Sedangkan untuk simpang Pingit, kendaraan dialihkan ke utara atau selatan sehingga tidak boleh menuju ke timur arah Tugu.