SuaraJogja.id - Mantan Ketua FPI DIY-Jateng, Bambang Tedi mengaku ikhlas atas pembubaran FPI yang baru saja diumumkan Menko Polhukam Mahfud MD
"Jika keputusan pemerintah kemarin, saya legowo, karena wewenangnya pemerintah. Jadi mau apalagi kita. Jika sudah dibubarkan ya sudah dibubarkan," kata Bambang Tedi ditemui di markas FPI DIY-Jateng, Gamping, Sleman, Kamis (31/12/2020).
Bambang menjelaskan pembubaran FPI tak menghentikan kegiatannya untuk berdakwah. Saat ini seluruh anak didiknya yang bergabung di FPI dimasukkan ke Hizbullah.
"Saya juga tergabung di (Laskar) Hizbullah. Saya ketua Hizbullah DIY dan saat ini anak-anak saya masukkan ke sana," terang dia.
Baca Juga:Rocky Gerung: Pembubaran FPI Itu Kebijakan Penguasa yang Kalap
Ia tak menampik jika hampir lima tahun belakangan, FPI DIY-Jateng tak memiliki kegiatan rutin.
"Hampir lima tahun (FPI DIY-Jateng) tak ada kegiatan karena kami berseberangan dengan Munarman. Bukan Habib Rizieq lho. Karena itu, aktivitas di sini tidak ada," ungkap dia.
Bambang yang telah menaati keputusan pemerintah, ikut mencopot dan menurunkan atribut FPI yang terpasang di sejumlah wilayah DIY. Ada ribuan plakat dan bendera ormas yang diturunkan.
"Sudah ribuan atribut yang dimusnahkan, dari plakat, bendera. Jika baju sudah saya minta disimpan sendiri oleh anggota. Kita taat pada pemerintah," katanya.
Ia menambahkan anggotanya saat ini diminta untuk mematuhi keputusan pemerintah. Ia meminta para anggota untuk legowo atas keputusan tersebut.
Baca Juga:FPI Berubah Jadi Front Persatuan Islam, Mahfud MD: Boleh
"Saya minta semuanya harus legowo, memang rencananya ada ribuan (anggota FPI) yang mau datang hari ini. Tapi saya larang. Karena nanti malah kita yang kena batunya," ujar dia.