Masih Berstatus Siaga, Petugas Jaga Ketat Jalur Pendakian ke Gunung Merapi

pengawasan jalur pendakian Gunung Merapi melibatkan aparat dari Polsek dan Koramil setempat.

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Jum'at, 01 Januari 2021 | 14:30 WIB
Masih Berstatus Siaga, Petugas Jaga Ketat Jalur Pendakian ke Gunung Merapi
Sejumlah warga beraktivitas di kaki Gunung Merapi di Tlogolele, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (8/12/2020). [ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho]

SuaraJogja.id - Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) terus memperketat penjagaan terhadap jalur pendakian ke Gunung Merapi. Hal ini menyusul status gunung yang berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah ini masih berada pada Siaga level III.

Kepala Balai TNGM Pujiati, mengatakan pengawasan jalur pendakian Gunung Merapi melibatkan aparat dari Polsek dan Koramil setempat. Dibantu juga oleh anggota tim SAR dan masyarakat yang akan membantu menjaga pengunjung untuk naik lebih jauh.

"Piket pengamanan terkait pendakian selalu kami laksanakan sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Pengawasan pengamanan jalur pendakian itu dilakukan di jalur Selo, Boyolali ataupun Sapuangin, Klaten," kata Pujiati, saat dikonfirmasi awak media, Jumat (1/1/2021).

Pujiati menyatakan bahwa memang jalur pendakian ke Gunung Merapi masih ditutup. Bahkan penutupan itu sudah berlangsung sejak Merapi berstatus Waspada pada Mei 2018 silam.

Baca Juga:Kemarin Gunung Merapi Alami 24 Kali Gempa Guguran

Menurutnya langkah kebijakan ini perlu diambil guna mengantisipasi kejadian yang tidak dapat diprediksi kaitannya dengan aktivitas Gunung Merapi. Sebab aktivitas yang masih tergolong cukup tinggi dikhawatirkan tetap membahayakan nyawa masyarakat yang nekat naik ke atas.

Perlu diketahui bahwa penutupan jalur pendakian ke Gunung Merapi telah ditegaskan kembali melalui pengumuman resmi. Serta ditandatangani langsung oleh Kapala Balai TNGM yakni setelah peningkatan status Merapi dari Wasapada level II menjadi ke Siaga level III pada 5 November 2020 kemarin.

"Sosialisasi tentang penutupan pendakian sudah kami sampaikan terus. Baik lewat medsos atau pengumuman yang terpasang di sekitar lokasi titik awal pendakian," ucapnya .

Pihaknya selalu mengimbau dan mengingatkan masyarakat agar patuh dan menaati aturan yang telah diberikan demi kebaikan bersama. Menurutnya jika memang kedapatanan ada yang nekat mendaki kegiatan tersebut dinyatakan ilegal.

Ditambahkan Pujiati, tidak hanya jalur pendakian yang mengalami penutupan untuk sementara disebabkan oleh aktivitas Merapi tersebut. Di dalam surat juga ditertuang bahwa seluruh objek wisata alam di kawasan TNGM yakni meliputi Tlogo Muncar, Plunyon, Tlogo Nirmolo, Kalikuning di Sleman, Jurang Jero di Magelang hingga Deles Indah di Klaten juga turut ditutup.

Baca Juga:Gunung Merapi Luncurkan Guguran Material Sejauh 200 Meter ke Barat

Sementara itu Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida menyebut bahwa masa krisis Gunung Merapi kali ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Beberapa faktor yang membuat puncak Merapi erupsi atau masa kritis ini berlangsung lebih lama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak