Harga Kedelai Melambung, Pengrajin Tahu di Bantul Menjerit

pengrajin tahu di bantul resah merespon kenaikan harga kedelai

Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Senin, 04 Januari 2021 | 07:27 WIB
Harga Kedelai Melambung, Pengrajin Tahu di Bantul Menjerit
Pemilik pabrik tahu, Suparmin menata puluhan tahu saat ditemui wartawan di wilayah Gunungsaren Lor RT 78, Kalurahan Trimurti, Kapanewon Srandakan, Kabupaten Bantul, Minggu (3/1/2021). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

"Dengan harga itu (Rp7.000) kami bisa lebih mudah mendapatkan untung. Jika naiknya sampai Rp9.500, otomatis barang jadi (tahu) juga akan naik. Tapi masalahnya kami naikkan pembeli malah protes. Jika mereka (pembeli) bisa memahami keadaan yang terjadi, mungkin tidak masalah," ujar dia.

Baik Hardono dan Suparmin berharap agar pemerintah bisa mengambil langkah untuk kembali menstabilkan harga kedelai. Minimal kembali dihargai Rp7.000 perkilonya

"Dulu pernah bertahan hampir 3 tahun kedelai dengan harga itu. Kami baik produsen atau pedagang tahu lebih mudah mengatur pendapatan. Harapannya itu bisa dilakukan lagi," jelas Hardono.

Baca Juga:Jatuh dari Motor, 3 Remaja Diduga Pelaku Klitih di Bantul Diamankan Warga

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak