Menilai Permadi Arya Bukan Representasi NU, Alissa Wahid Dihakimi Warganet

Secara pribadi, Alissa menilai bahwa pernyataan Permadi tidak tepat unruk disebut sebagai representasi dari Nahdhatul Ulama.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Mutiara Rizka Maulina
Minggu, 31 Januari 2021 | 18:20 WIB
Menilai Permadi Arya Bukan Representasi NU, Alissa Wahid Dihakimi Warganet
Alissa Wahid Soroti Konsep Membangun Ketahanan Keluarga dari Desa

SuaraJogja.id - Nama Permadi Arya atau Abu Janda tengah ramai diperbincangkan publik. Sebelumnya, ia ramai disebut menghina agama Islam dengan menyebutnya arogan. Beberapa pihak yang tersinggung dengan cuitan "Islam Arogan" Abu Janda itu bahkan ada yang berniat melaporkannya ke pihak berwajib. Kasus tersebut lantas menjadi trending topic di Twitter.

Koordinator Jaringan Gusdurian, Alissa Wahid, menjadi salah satu tokoh yang menyampaikan pendapatnya mengenai cuitan tersebut. Secara pribadi, putri almarhum Gus Dur ini menyebutkan bahwa sikap Abu Janda bukan representasi Nahdhatul Ulama (NU). Sementara, Permadi Arya sempat beberapa kali melabeli dirinya sebagai bagian dari NU. Sedangkan Gus Dur sendiri sempat menjabat sebagai ketua umum organisasi tersebut dan masih disegani sampai saat ini.

Secara pribadi, Alissa menilai bahwa pernyataan Permadi tidak tepat untuk disebut sebagai representasi dari NU. Sebab menurutnya, pernyataan itu berlawanan dengan tawassuth dan tawazzun, yang menjadi nilai utama NU. Karena pendapatnya tersebut, Alissa justru dihakimi oleh beberapa warganet yang berseberangan pendapat dengannya.

"Sepakat. Sikap saya bukan sikap NU. Sikap saya bahkan tidak boleh dianggap sikap Gusdurian yang saya dirikan. Itu kalimat saya ke CNN dan NU Online. Mengukur pernyataan Permadi sebagai representasi NU, tidak tepat karena berlawanan dengan tawassuth, tawazzun yang adalah nilai utama NU," cuit Alissa membalas komentar warganet.

Baca Juga:Abu Janda Sering Pakai Seragam Banser, Eks BIN: Dia Penyusup di Ansor

Atas pernyataannya itu, Alissa bahkan disebut asal berkomentar mengikuti selera orang. Ia juga diminta tidak ikut campur dan membiarkan pihak Ansor menyelesaikan persoalan yang menyeret nama Permadi. Mendapat jawaban demikian, Alissa sempat meminta kepada beberapa pihak untuk difasilitasi berdiskusi dengan warganet yang mengaku sebagai Ketua PP GP Ansor di media sosial tersebut.

"Seharusnya @AlissaWahid tidak asal komentar mengikuti selera orang. Biarkan Ansor selesaikan urusannya @permadiaktivis1 lewat proses hukum," tulis akun @SalehRamli1 mengkritik pernyataan Alissa.

"Hmmm. Mohon mas @mantriss @noeruzzaman @hasanuddinali @syaltout memfasilitasi saya berdiskusi dengan kang
@SalehRamli yang bio-nya Ketua PP GP Ansor ini. Pengen tahu maksudnya 'asal komentar mengikuti selera orang'," tulis Alissa membalas kriti terhadapnya.

Tanggapan Alissa tersebut juga tidak lepas dari penghakiman warganet. Sikapnya yang mengajak warganet tersebut berdiskusi justru dianggap seperti preman lantaran tidak suka dengan orang yang beda pendapat dan mau mendatangi. Warganet mengingatkan Alissa untuk siap dikritik dan bahwa pendapatnya tidak mengatasnamakan NU dan tidak menunjukkan sikap NU.

"Mba Alisa gak perlu bergaya preman, gak suka pendapat orang terus lagaknya mau nyamperin. Anda juga harus siap dikritik, toh pendapat anda yang mengatasnamakan NU tidak berati itu juga menunjukan sikap dari NU," tulis akun @BoengNana.

Baca Juga:Tak Cocok dengan Abu Janda, Alissa Wahid Bandingkan dengan Tengku Zul

"Njenengan Ansor jugakah? Kalau iya, saya benar-benar perlu bertanya ke teman-teman @GPANSOR_ apakah memang begini gaya bahasa Ansor NU sekarang," tulis Alissa membalas pernyataan warganet.

Di tengah gegap gempita perayaan harlah ke-95 NU, Alissa justru menerima penghakiman dari beberapa warganet yang mengatasnamakan dirinya anggota NU. Meski demikian, putri Gus Dur ini mengaku selalu berpikir dan berharap bahwa warganet yang menghakimi dirinya melakukan hal itu setelah mengukur rekam jejak dirinya.

"Setiap kali ada orang menghakimi saya di twitter, saya selalu berpikir (dan berharap) orang-orang akan bisa mengukurnya dengan rekam jejak saya dan mengambil kesimpulan sendiri," tulis Alissa.

Sejak diunggah pada Minggu (31/1/2021), cuitan Alissa mengenai warganet yang menghakimi dirinya itu sudah disukai lebih dari 200 pengguna Twitter.

Ada puluhan orang yang ikut membagikan cuitan tersebut. Beberapa di antaranya juga ikut memberikan tanggapan meminta Alissa untuk bersabar dan semangat menghadapi warganet yang kasar.

Lihat cuitan Alissa selengkapnya DI SINI.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini