Berada di Jarak Aman dari Merapi, Pengungsi Turgo Diperbolehkan Pulang

Pengungsi Turgo diperbolehkan pulang.

Galih Priatmojo
Senin, 08 Februari 2021 | 21:25 WIB
Berada di Jarak Aman dari Merapi, Pengungsi Turgo Diperbolehkan Pulang
Kondisi beberapa warga Dusun Turgo yang berada di barak pengungsian Purwobinangun, Jumat (29/1/2021). [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Pengungsi bencana erupsi Merapi asal Turgo yang berada di Barak Purwobinangun, Pakem sedianya dipulangkan pada Selasa (9/2/2021).

Camat Pakem Suyanto mengatakan, sebanyak 137 orang pengungsi itu akan dipulangkan pada pagi hari dan dilepas oleh Kepala Pelaksana BPBD Sleman.

"Tapi masih dikoordinasi lagi. Kendaraannya sudah disiapkan oleh Basarnas, Pemkab dan pihak terkait lainnya. Hampir sama seperti evakuasi, berangkat bersama pulang bersama-sama," kata dia, Senin (8/2/2021).

Suyanto mengatakan, para pengungsi dipertimbangkan boleh pulang karena rekomendasi dari BPPTKG Yogyakarta, jarak aman masih sejauh 5 Km.

Baca Juga:Merapi Berulangkali Luncurkan Awan Panas, Begini Kondisi TNGM

"Jarak terdekat Turgo masih 6 Km. Warga juga ingin pulang," ucapnya.

Walau ditinggalkan oleh pengungsi, nantinya barak akan dikondisikan siaga.

"Langsung didisinfeksi dan jemur kasur. Agar siap digunakan saat dibutuhkan," kata dia.

Untuk bangunan SD Sanjaya Tritis-Turgo, dimungkinkan untuk bisa digunakan pada malam hari. Terutama bila ada warga yang merasa khawatir.

"Biasanya mungkin dipakai yang rentan," tuturnya.

Baca Juga:Penyakit Kulit dan Diare Mulai Menyerang Pengungsi Banjir Jombang

Demikian juga siaga malam akan tetap dilakukan, karena dianggap krusial. Selain itu, ada tambahan dua pos yang dipasang wifi bisa digunakan untuk melancarkan komunikasi.

Sementara itu, laporan pengamatan BPPTKG Yogyakarta terhitung 7 Februari 2020 menyebut Gunung Merapi mengalami 16 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.000 meter, mengarah ke Barat Daya (hulu Kali Krasak dan Boyong). Awan panas juga teramati turun hingga jarak yang tak jauh berbeda.

Kontributor : Uli Febriarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak