Gahar, Sunaryanto Datang Sertijab Bupati Gunungkidul Pakai Rantis Maung

Sunaryanto gunakan Maung sebagai kendaraan operasional pribadinya.

Galih Priatmojo
Senin, 01 Maret 2021 | 15:55 WIB
Gahar, Sunaryanto Datang Sertijab Bupati Gunungkidul Pakai Rantis Maung
Bupati Gunungkidul terpilih, Sunaryanto datang sertijab ke gedung DPRD Gunungkidul mengendarai rantis Maung, Senin (1/3/2021). [Kontributor / Julianto]

SuaraJogja.id - Bupati Gunungkidul terpilih, Sunaryanto mengikuti acara serah terima jabatan dengan bupati terdahulu di gedung DPRD Gunungkidul, Senin (1/3/2021).

Ada hal yang mencolok saat Sunaryanto datang ke gedung DPRD Gunungkidul. Ia datang menggunakan mobil rantis Maung buatan PT Pindad.

Sunaryanto mengaku sengaja menggunakan kendaraan rantis tersebut karena cocok dengan medan yang ada di wilayah Kabupaten Gunungkidul. Dimana sebagian besar wilayahnya terdiri dari pegunungan dengan kondisi jalan yang menanjak serta licin ketika musim hujan.

"Itu cocok dengan kondisi medan di Gunungkidul," paparnya.

Baca Juga:Resmi Jadi Bupati Gunungkidul, Sunaryanto Tak Ambil Gaji Selama Jadi Bupati

Untuk mendatangkan mobil tersebut sebagai kendaraan operasional pribadi, Sunaryanto harus merogoh kocek dari kantornya sendiri sekitar Rp600 juta. Dia juga mengaku memilih mobil Maung tersebut sebagai wujud kecintaannya terhadap produksi dalam negeri.

Meski telah memiliki mobil operasional pribadi namun fasilitas mobil dinas dari pemerintah Kabupaten tetap akan ia terima dan kadang-kadang nanti akan ia gunakan berdinas sebagai bupati. Untuk operasional Maung sendiri, Sunaryanto siap merogoh koceknya sendiri tanpa membebani kas negara.

"Ya beli bensinlah pakai duit pribadi," selorohnya.

Sunaryanto juga mengaku akan lebih banyak tinggal di rumahnya di Kwarasan Kalurahan Kedungkeris Kapanewonan Nglipar ketimbang di rumah dinas yang sudah disediakan. Namun sesekali ia mengaku akan tidur di rumah dinas jika ada kebutuhan tertentu.

Alasannya selama berdinas menjadi TNI, ia lebih banyak tinggal di Jakarta. Sunaryanto sengaja kembali ke Gunungkidul untuk beradaptasi hidup di kampung halamannya lagi.

Baca Juga:Hidup Sebatang Kara, Wanita di Gunungkidul Gantung Diri di Rumah Tetangga

Tidak Ada Program 100 Hari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak