Rentar Berisiko Kematian saat Terpapar, Lansia Masuk Prioritas Vaksinasi

Sejumlah lansia ikuti vaksinasi di RSUP Dr Sardjito.

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Sabtu, 13 Maret 2021 | 17:59 WIB
Rentar Berisiko Kematian saat Terpapar, Lansia Masuk Prioritas Vaksinasi
Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie (kiri) dan Direktur RSUP dr. Sardjito, Rukmono Siswihanto (kanan). [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melaksanakan vaksinasi Covid-19 bagi para lansia di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito pada Sabtu, (13/3/2021). Vaksinasi diikuti sebanyak 44 orang lansia termasuk salah satunya Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie mengatakan dari undangan yang disebar kepada beberapa pihak, hampir semuanya dapat menghadiri vaksinasi Covid-19 bagi lansia tersebut. Artinya tingkat kehadiran dalam pelaksanaan vaksinasi ini hampir menyentuh angka 100 persen.

"Jadi hari ini luar biasa karena undangan kita kepada para lansia yang hadir hampir 100 persen. Hanya ada satu [yang tidak hadir] karena sudah divaksin di tempat lain," kata Pembajun kepada awak media di RSUP Dr Sardjito.

Tingkat kehadiran tersebut juga didukung oleh keberhasilan penerima sasaran mendapatkan vaksin Covid-19 atau lolos skrining. Tercatat hanya dua orang yang diputuskan harus menunda proses vaksinasi Covid-19 ini.

Baca Juga:Penataan Cagar Budaya DIY Punya Tantangan Besar, Ini Saran Stafsus Presiden

"Dari sekian banyak sasaran, alhamdulillah sudah sebagai besar divaksin, memang ada dua yang ditunda," ucapnya.

Dalam kesempatan ini Pembajun juga berterima kasih kepada RSUP dr Sardjito yang telah membantu untuk menginisiasi vaksinasi Covid-19 kepada lansia kali ini. Walaupun memang di DIY khususnya di Kota Jogja sendiri program vaksin untuk lansia sudah dimulai lebih dulu.

"Beliau-beliau yang kita aturi [undang] hari ini memang tokoh-tokoh di DIY. Ada Ngarso Dalem, guru besar, komda lansia, hingga perwakilan dari masyarakat yang memang masuk dalam kategori lansia," ungkapnya.

Dengan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi lansia kali ini yang juga sekaligus diikuti oleh orang nomor satu di DIY, Pembajun berharap tidak ada lagi penolakan penerimaan vaksin di masyarakat atau lansia. Pasalnya sesuai dengan aturan yang telah ada lansia merupakan prioritas penerima vaksin Covid-19 di tahap kedua ini.

"Sebenarnya bukan penolakan tapi karena beliau [lansia] tidak tahu bahwa beliau itu ada undangannya atau beliau harus mendaftar kemana. Nah ini yang sedang terus kita sosialisasikan agar pendamping atau keluarga beliau bisa paham," terangnya.

Baca Juga:Pulihkan Ekonomi, BNPB Dampingi UMKM Terdampak Bencana di DIY

Diketahui bahwa vaksinasi bagi lansia di DIY telah dimulai bersamaan dengan pelayanan publik. Namun jumlah lansia yang telah mendapatkan vaksin masih tergolong rendah.

"Lansia sasaran kita 295.349 orang. Untuk suntikan pertama sudah dilaksanakan untuk 4.400 lansia. Jadi memang belum ada 2 persen," imbuhnya.

Sedangkan untuk suntikan dosis kedua pada lansia, kata Pembajun juga masih sedikit yakni berjumlah 76 orang saja. Diakui memang vaksinasi Covid-19 bagi lansia di DIY masih dipusatkan di daerah ibu kota provinsi terlebih dulu kemudian akan bertahap ke kabupaten.

Direktur RSUP dr. Sardjito, Rukmono Siswihanto yang turut mengikuti prosesi vaksinasi Covid-19 bagi lansia termasuk Ngarso Dalem, menuturkan bahwa semua yang telah divaksin kali ini tidak mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Termasuk dengan Ngarso Dalem dan GKR Hemas yang tetap sehat setelah divaksin.

Sedangkan terkait beberapa lansia yang harus ditunda pemberian vaksinnya disebebkan oleh beberapa faktor. Kendati begitu pihaknya akan tetap melakukan observasi jika memang yang bersangkutan sudah memungkinkan untuk mendapat suntikan vaksin Covid-19.

"Iya tadi ada beberapa [ditunda] karena beliau tensi tinggi. Tadi kita observasi, mungkin karena kecapekan atau apa, ya namanya juga sepuh ya. Jadi nanti itu akan kita cek kembali kemudian bila nanti sudah memenuhi syarat akan kita vaksin. Hanya dua orang yang ditunda," terang Rukmono.

Disampaikan Rukmono bahwa para lansia yang sudah menerima dosis pertama vaksin Covid-19 kali ini dijadwal kembali untuk menerima dosis kedua setelah 28 hari. Nantinya pemberian dosis kedua juga akan dilakukan di RSUP dr Sardjito.

Menurut Rukmono, terdapat alasa klinis perihal keputusan memasukkan lansia menjadi sasaran prioritas penerima vaksin Covid-19. Pertama berkaitan dengan ketahanan tubuh lansia yang lebih rentan tertular virus dan kedua guna meminimalisir dampak jika memang terjadi penularan.

"Ya secara klinis, kalau lansia itu rentan tertular. Kedua kalau tertular resiko kematiannya sangat tinggi. Sehingga kalau kita bisa menyelamatkan lansia itu melalui upaya vaksinasi maka dampak tertularnya itu bisa kita tekan," tegasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak