SuaraJogja.id - Hari ini, Minggu Wage (14/3/2021), Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat menggelar Labuhan di Pantai Parangkusumo, Kapanewon Kretek Kabupaten Bantul. Kegiatan Labuhan ini merupakan rangkaian peringatan ke-33 jumenengan [pelantikan] Sri Sultan HB X sebagai raja Keraton Yogyakarta.
Puluhan abdi dalem Keraton Jogja mengenakan pakaian pranakan Jawa tiba di Joglo Kapanewonan Kretek pukul 09.00 WIB dengan membawa sejumlah ubo rampe [sesaji] yang akan dilabuh [dibuang ke laut]. Upacara serah terima pun dilaksanakan oleh pihak Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat kepada juru Kunci Cepuri Kretek.
Sekitar pukul 10.00 WIB, rombongan kemudian berangkat menuju ke situs Cepuri, yang berada di Kompleks Pantai Parangkusumo. Di kompleks Cepuri, prosesi meneliti kembali ubo rampe dilaksanakan sebelum akhirnya dikemas dalam tempat tempat anyaman bambu kasar.
Ubo rampe tersebut di antaranya adalah Kain (Semekan) Kagungan Dalem (milik) Sri Sultan HB X di antaranya Semekan Colok, Semekan Gadung, Semekan Melati, Semekan Jinggo, Semekan Ubo rogo, Semekan Bangun Tulak, 900 Lisah Konyoh, dan Yotro (uang) tindah 1 amplop.
Baca Juga:Kunjungan Keraton Jogja Dibuka Terbatas, Abdi Dalem Perlu Vaksin Covid-19
Kemudian ada Penderek, di antaranya seperti Nyamping Poleng 1 lembar, Nyamping Teluh Watu, Semekan Grimin 1 lembar, Semekan Songer 1 lembar, Semekan Pandan Ginethok 1 lembar, Semekan Podang Ngisep Sari 1 lembar, Semekan Bangun Tolak 1 lembar, 900 lisah konyoh, hingga Yotro 1 amplop.
Lorodan Ageng Kagungan Ndalem antara lain Destan 1 biji, Rasukan Surjan 1 lembar, Nyamping 1 lembar, Hem 1 lembar, Lancingan kembar 1 lembar, lancingan 1 lembar. Kemudian Rikmo (rambut) kenoko dalem, Layung Sekar Kyai Ageng 1 karung, dan Layung Sekar 1 goni (karung).
Beberapa saat kemudian, puluhan abdi dalem Keraton Jogja membawa ubo rampe tersebut ke tepi Pantai Parangkusumo. Belasan pemuda dengan telanjang dada membawa ubo rampai diiringi ratusan abdi dalem. Iring-iringan ubo rampe ini dikawal ketat ratusan Paksi Katon, TNI/Polri dan Anggota Tim SAR.
Di tepi pantai, pimpinan rombongan kemudian terlihat memanjatkan doa dengan diamini oleh para abdi dalem. Sejurus kemudian, para pemuda bertelanjang dada mengangkat ubo rampe tersebut ke tengah laut dan membuangnya. Ratusan warga berebut berbagai ubo rampe yang dibuang tersebut sekembalinya ke tepi pantai akibat terbawa gelombang pantai selatan.
Carik Tepas Kraton Ngayogyakarto Hadiningrat Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Wijaya Pamungkas menuturkan, Labuhan ini sebagai bentuk manifestasi rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena Sultan selalu diberi kesehatan dalam memimpin Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat selama ini.
Baca Juga:Gaji Jauh di Bawah UMR, 2 Sarjana Ini Setia Jadi Abdi Dalem Keraton Jogja
"Ini bentuk wujud syukur diberi banyak anugerah selama memangku jabatan sebagai Sultan Yogyakarta selama 33 tahun," terangnya, Minggu (14/3/2021), di sela Labuhan.
- 1
- 2