Pelaku Pariwisata Gunungkidul yang Daftar Vaksinasi Belum Capai 10 Persen

Ketua PHRI Kabupaten Gunungkidul Sunyoto mengaku prihatin dengan minimnya minat pelaku usaha jasa wisata untuk mendapatkan vaksin Covid-19.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Selasa, 23 Maret 2021 | 18:00 WIB
Pelaku Pariwisata Gunungkidul yang Daftar Vaksinasi Belum Capai 10 Persen
Ilustrasi vaksin COVID-19 (pixabay)

SuaraJogja.id - Minat pelaku pariwisata di Gunungkidul terhadap vaksinasi Covid-19 masih tetap rendah. Hingga menjelang akhir Maret 2021 ini, pengusaha jasa pariwisata di Gunungkidul belum semuanya mendaftar vaksinasi.

Padahal, vaksin merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kepercayaan wisatawan berlibur ke Gunungkidul.

Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul Asti Wijayanti mengatakan, hingga menjelang akhir Maret ini, penyedia jasa wisata yang sudah mendaftar vaksinasi baru 680 orang.

Angka tersebut ternyata sangat jauh jika dibandingkan dengan pelaku wisata yang menerima bantuan, di mana angkanya mencapai 7.000 pengakses.

Baca Juga:Habib Rizieq Diusulkan Jadi Influencer Vaksinasi, Ini Kata Satgas Covid-19

"Jumlahnya memang belum mencapai 10 persen dari penerima bantuan covid19 untuk pelaku jasa pariwisata," terangnya, Selasa (23/3/2021).

Pihaknya sendiri sudah berupaya melakukan komunikasi dengan para pegiat pariwisata di Gunungkidul. Pihaknya mengimbau agar mereka dengan sukarela menjalani vaksinasi dan tidak termakan berita hoaks karena dengan vaksinasi wisata di Gunungkidul akan berangsur pulih.

Menanggapi hal ini, Ketua Perhimpunan Pengusaha Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Gunungkidul Sunyoto mengaku prihatin dengan minimnya minat pelaku usaha jasa wisata untuk mendapatkan vaksin.

Sebab, pariwisata merupakan salah satu yang bisa diandalkan untuk menggerakkan perekonomian daerah.

"Jika para pelaku jasa wisata tidak sukarela mendaftarkan diri untuk divaksin, maka mobilitas wisatawan akan terhambat," tandasnya.

Baca Juga:Mulai April 2021, JK Sebut Masjid Bisa Jadi Tempat Vaksinasi Covid-19

Menurutnya, makin banyak orang yang divaksin, maka peluang mobilisasi seluas-luasnya perlahan makin terbuka.

Sunyoto menambahkan, dampak dari mobilitas wisata yang terhambat karena minimnya kesadaran diri untuk divaksin membuat wisatawan dari atau dalam negeri enggan untuk berkunjung ke Gunungkidul.

Dampak dari pandemi di sektor pariwisata pun akan makin meluas.

Ia mengimbau kepada seluruh pelaku industri pariwisata, khususnya di Kabupaten Gunungkidul, untuk turut serta menyukseskan vaksinasi Covid-19.

Sunyoto menambahkan, vaksinasi merupakan kepentingan, bersama khususnya kepentingan industri pariwisata.

"Jadi jangan terbawa-bawa berita hoaks. Vaksin ini untuk kebaikan kita semua agar roda perekonomian pelaku jasa wisata yang setahun lebih ini segera membaik. Vaksinasi adalah cara untuk membikin kekebalan kelompok, sehingga jika kekebalan kelompok ini tercipta, maka diharapkan akan memutus rantai pandemi," tukas dia.

Kontributor : Julianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini