Kasus Covid-19 di Sleman Meroket, Dinkes: Saatnya Kesampingkan Ewuh Pekewuh

ada 124 kasus positif di Sleman, berasal dari klaster takziah.

Galih Priatmojo
Senin, 05 April 2021 | 13:47 WIB
Kasus Covid-19 di Sleman Meroket, Dinkes: Saatnya Kesampingkan Ewuh Pekewuh
Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)

SuaraJogja.id - Dinas Kabupaten Sleman menyebut, saat ini ada sebanyak 1.064 kasus COVID-19 positif aktif di bumi sembada. Sementara itu diketahui, ada 124 kasus positif di Sleman, berasal dari klaster takziah.

Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo menyebutkan, dari dua klaster takziah atau kegiatan layatan itu, masing-masing tercatat 86 orang positif dari klaster Blekik, Sardonoharjo, Ngaglik dan 38 orang dari Plalangan, Pandowoharjo, Sleman.

"Sekarang sudah berhenti, dalam artian beberapa sudah selesai isolasi," kata dia, ditemui pada Senin (5/4/2021).

"Jujur saja, layatan itu kalau tracingnya aktif, ya ditemukan kasusnya banyak, itu tracingnya luar biasa itu Ngaglik dan Sleman, maka ketahuan. Acara-acara layatan di tempat lain apakah tidak ada [yang positif]? Ya hanya saja tidak ketahuan," terangnya.

Baca Juga:Kasus Positif Covid-19 Klaster Takziah di Blekik Bertambah, Total 64 Orang

Joko menambahkan, untuk mencegah terjadinya penularan COVID-19, pembawa acara, pranata acara, atau master of ceremony memegang peranan penting.

Merekalah yang akan memberi tahu kepada tamu yang melayat. Agar setelah mereka datang bertamu dan takziah, menyampaikan ungkapan bela sungkawa, diharapkan segera pulang. Langkah itu untuk menghindari kerumunan di lokasi takziah.

Selain itu, Satgas COVID-19 di tingkat padukuhan, juga ada pantauan agar mencegah kerumunan.

Joko mendorong tiap orang maupun pihak-pihak yang bertanggungjawab dalam acara layatan tersebut, bisa tegas menyikapi pelayat yang hadir.

"Ya dalam hal ini, ewuh-pekewuh bisa diminimalisasi," tegasnya.

Baca Juga:Klaster Takziah Blekik Tambah Lagi, 53 Orang Positif Covid-19

Sementara itu, kasus lain yang masih disoroti publik adalah adanya 17 kasus positif COVID-19 dari sebuah rumah makan di Kalurahan Tlogoadi, Kapanewon Mlati.

Hingga kini, tracing masih dilakukan, utamanya kepada pihak keluarga.

Sebelumnya, Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kalurahan Tlogoadi, Mlati, Riswanto menjelaskan,  dengan adanya karyawan yang positif COVID-19, pihak Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kalurahan Tlogoadi langsung bergerak.

Selain bekerjasama dengan faskes setempat untuk melakukan swab PCR, resto yang bersangkutan diimbau untuk menutup sementara kegiatan usahanya, mulai 1 April 2021 hingga 14 April 2021. Bagi para karyawan yang positif COVID-19 diminta untuk isolasi mandiri.

"Di sentra kuliner tersebut tetap dilakukan penyemprotan desinfektan," ungkapnya.

Kontributor : Uli Febriarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini