Pernah Menyusui Saat Puasa, Sakdiyah Ma'ruf: Terima Kasih Warung Tetap Buka

Meski warung yang tutup dengan semangat ibadah adalah hal yang baik dan luar biasa, namun warung yang tetap buka juga sama berharganya.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Mutiara Rizka Maulina
Sabtu, 17 April 2021 | 14:30 WIB
Pernah Menyusui Saat Puasa, Sakdiyah Ma'ruf: Terima Kasih Warung Tetap Buka
Sakdiyah Ma'ruf (Suara.com/Peter Rotti/Adit Rianto)

SuaraJogja.id - Peraturan mengenai jam buka warung makan saat bulan Ramadhan nampaknya masih menjadi polemik abadi di tanah air. Pelawak Tunggal, Sakdiyah Ma'ruf sendiri justru berterimakasih kepada warung makan yang tetap buka karena pernah menyusui anak di bulan puasa

Melalui unggahan di akun Twitter pribadinya @sakdiyahmaruf, perempuan yang akrab disapa Diyah ini mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada warung yang tetap buka. Betapa berharganya, para penjaja warung tersebut membantu ibu menyusui untuk tetap makan makanan bergizi tanpa menganggu keluarga yang berpuasa. 

"Ramadan Mubarak Hari ke 5. Sebagai Ibu yang pernah menyusui di Bulan Ramadan, saya ingin berterima kasih pada warung yang tetap buka. Betapa berharganya, kalian membuat Ibu menyusui tetap bisa makan bergizi tanpa harus merepotkan keluarga yang berpuasa," tulis Diyah dalam cuitannya. 

Dalam utasnya, ia meminta kepada warganet yang mungkin berkomentar kenapa ia tidak memasak sendiri jika tidak ingin mengganggu keluarga dan warung harus tetap tutup, agar menahan opininya. Terutama jika tidak mengerti pengalaman reproduksi perempuan, apalagi di masa awal setelah melahirkan. 

Baca Juga:Berantas Miras Saat Ramadhan, Wali Kota Bukittinggi Gerebek Warung Tuak

Diyah sendiri sebelumnya melahirkan dengan metode caesar. Baginya warung yang tutup karena semangat jeda untuk khusyu beribadah tentu merupakan hal yang luar biasa dan sangat baik. Banyak warung di desanya yang tutup dengan alasan serupa, bukan karena paksaan. 

"Warung yang tutup karena semangat jeda untuk khusyu beribadah tentu luar biasa dan baik banget. Di kampung saya banyak yang demikian. Bukan karena dilarang. Tapi warung yang tetap buka juga berharga banget. Mohon pemangku kebijakan di daerah perhatikan ini juga," imbuh Diyah. 

Meski warung yang tutup dengan semangat ibadah adalah hal yang baik dan luar biasa, namun warung yang tetap buka juga sama berharganya. Selanjutnya, Diyah juga meminta kepada pemangku kebijakan di daerah agar memperhatikan hal tersebut, yakni kebutuhan orang-orang yang juga tidak berpuasa. 

Sejak diunggah Sabtu (17/4/2021), cuitan Diyah mengenai warung yang tetap buka di bulan puasa dan membantu ibu menyusui tersebut sudah disukai lebih dari 600 pengguna Twitter. Ada 300 lebih yang ikut membagikan ulang dan tidak sedikit memberikan tanggapan di kolom komentar. 

"Ingin berterima kasih juga, kalo pas haid bisa beli makan, soalnya ga enak mau masak di kosan. Itu juga makannya di kamar pelan-pelan engga enak kalo kedengeran lagi makan," tulis akun @inungcah***. 

Baca Juga:Warung Makan di Bogor Nekat Buka Siang Hari, Ini Kata Kemenag

"Waktu alm opa sakit gak bisa bangun selama bertahun-tahun, dia cuma mau makan sesuatu yang spesifik: nasi goreng dan soto padang sebuah rumah makan berjarak 3 km dari rumah. Aku bersyukur sekali rm itu tetap buka di bulan ramadan," komentar akun @NitaSe****. 

"Betul. Gak semua orang itu berpuasa. Ada yang sakit, ada yang masih kecil, ada yang menstruasi, ada yang kristen / hindu / budha. Masih banyak orang yang butuh beli makan di bulan puasa," tanggapan akun @namanyajg_u****. 

Sementara akun @nabila***** mengatakan, "Terimakasih untuk warung-warung yang buka, bagi saya seorang bumil yang hamil muda, dalam fase nyidam, & selalu muntah-muntah karena bau masakan bisa makan dengan mudah & tenang karena makanan-makanan yang uda jadi di warung."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini

Tampilkan lebih banyak