Kisah Pegawai Muslim Mengabdi di Gereja Ganjuran, Romo Kerap Ingatkan Salat

Selain Andri ada pegawai muslim lainnya yang juga mengabdi di Gereja Ganjuran

Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Minggu, 25 April 2021 | 15:02 WIB
Kisah Pegawai Muslim Mengabdi di Gereja Ganjuran, Romo Kerap Ingatkan Salat
Andri Setiawan pegawai muslim yang bekerja di Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus (HKTY) nampak membersihkan kursi jemaat saat ditemui di gereja setempat wilayah Kapanewon Bambanglipuro, Bantul, Minggu (25/4/2021). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

Memutuskan bekerja di gereja, Andri juga sudah berdiskusi dengan sang istri. Pria 37 tahun ini tak perlu banyak menjelaskan dan diizinkan istri untuk bekerja di sana.

"Istri dan anak-anak ada di Kebumen. Mereka juga mengizinkan dan tidak keberatan dengan pekerjaan saya ini. Karena ini pekerjaan halal dan baik, saya sudah yakin dan istri mengizinkan, insyaallah pekerjaan ini berkah," terang dia.

Selama bulan suci Ramadhan, kata Andri jam bekerjanya dikurangi. Awalnya delapan jam, dikurangi menjadi tujuh jam. Andri bekerja mulai dari pukul 06.00-14.00 wib.

"Romo juga mengerti dan mengurangi jam kerja saya menjadi 7 jam. Saat berbuka juga dipersilahkan menjalankan buka puasa dan salat Maghrib. Kegiatan di gereja saat ini juga tidak ramai karena masih situasi pandemi Covid-19," kata dia.

Baca Juga:Insentif Nakes Bantul Cair Sebelum Lebaran, Alokasi untuk Puskesmas

Andri memang bukan satu-satunya muslim yang bekerja di Gereja Ganjuran. Ada seorang pegawai lainnya yang juga beragama Islam.

"Pak Daryanto juga muslim, tapi memang sudah sepuh sehingga saya yang biasanya lebih banyak bertugas," katanya.

Berada di lingkungan yang mayoritas Kristen, Andri mengaku tetap berpegang teguh pada keyakinannya sebagai muslim. Ia tak mempersoalkan dengan adanya pertanyaan yang membahas terkait keyakinannya.

"Saya biasa mendengar doa saat mereka melakukan misa. Bagi saya itu bukan masalah, saya disini menghormati mereka, dan ternyata mereka juga menghormati saya," terang dia.

Adanya toleransi yang kuat di lingkungan gereja ini membuat Andri banyak belajar. Adanya sejumlah perbedaan, selama masyarakat bisa memahami dan menghormati, dapat dipastikan keadaan masing-masing tempat orang tinggal akan lebih tenang dan tentram.

Baca Juga:Top 5 SuaraJogja: ABK KRI Nanggala-402 dari Bantul Tinggalkan Istri Hamil

"Dari kecil saya sudah muslim, dari hati saya juga sudah muslim. Saya bekerja disini juga banyak belajar saling memahami dan paham makna dari toleransi ini," jelas dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak