Lembaga Penelitian Desaku Manfaatkan Limbah Plastik Gantikan Semen

Perwakilan tim inventor, Lembaga Penelitian dan Pengembangan Desaku, Tri Setyawati, menjadi salah satu peneliti yang mencetuskan ide pemanfaatan plastik tersebut.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Jum'at, 30 April 2021 | 17:31 WIB
Lembaga Penelitian Desaku Manfaatkan Limbah Plastik Gantikan Semen
Tempat produksi Lembaga Penelitian dan Pengembangan Desaku, yang berada di Purwomartani, Kalasan, Sleman, Jumat (30/4/2021). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Sampah plastik masih menjadi persoalan pelik bagi masyarakat Indonesia. Ketergantungan orang terhadap plastik di dalam kesehariannya membuat tak ada habisnya masalah ini.

Berbagai cara dan inovasi terus dikembangkan oleh para peneliti dan pemangku kebijakan untuk menuntaskan masalah sampah plastik. Mulai dari cara-cara daur ulang hingga pemanfaatan sebagai bahan kerajinan.

Namun apa jadinya jika kumpulan sampah plastik tadi digunakan sebagai substitusi semen sebagai bahan campuran untuk membuat batako hingga paving block? Apakah hasilnya akan tetap sama saja atau justru lebih kuat dibanding campuran pada umumnya?

Perwakilan tim inventor, Lembaga Penelitian dan Pengembangan Desaku, Tri Setyawati, menjadi salah satu peneliti yang mencetuskan ide pemanfaatan plastik tersebut. Semua berawal dari lima tahun silam ketika eksperimental riset mengenai plastik sebagai campuran pasir ini dilakukan.

Baca Juga:Inspiratif! Pria Buleleng Sulap Sampah Plastik Jadi Karya Bernilai Tinggi

"Berangkatnya itu semua dari teori dasar, akhirnya kita bahasanya adalah eksperimental riset. Jadi tetep dengan basic teori tapi ya kita coba," kata Tri, kepada awak media di Purwomartani, Kalasan, Sleman, Jumat (30/4/2021).

Lebih lanjut Tri menceritakan awal mula teknologi pencampuran plastik dengan pasir ini dapat ditemukan hingga dimanfaatkan hingga saat ini.

Tri menyatakan bahwa sebenarnya teknologi tersebut adalah cara ia dan timnya melihat percakapan di masyarakat terkhusus tentang sampah plastik. Ditambah pula dari kesadaran yang muncul yakni di dalam kehidupan sehari-hari pun tidak mungkin lepas dari plastik.

"Jadi solusinya bukan pemanfaatan plastiknya tapi pengelolaan limbahnya. Kami sudah melakukan beberapa penelitian dari lima tahun yang lalu," terangnya.

Sebelum memutuskan untuk fokus memanfaatkan limbah plastik, Tri juga pernah melakukan penelitian untuk mencampurkan limbah kayu dan berbagai macam media lain. Namum ternyata hasilnya tidak terlalu efektif dan tidak bisa bernilai ekonomis.

Baca Juga:PSS Sleman Liburkan Pemain Selama 21 hari

"Tapi kami akhirnya memfokuskan diri kepada pasir [sebagai campuran] karena bahan bangun dan kegiatan insfatruktur jalan terus," imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak