Gandeng UMKM Binaan, Pemkot Jogja Beri Bantuan Pangan ke Warga yang Isoman

Berniat meningkatkan geliat ekonomi masyarakat, Maryustion juga meminta UMKM untuk sabar dalam menerima pembayaran.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Mutiara Rizka Maulina
Selasa, 11 Mei 2021 | 13:05 WIB
Gandeng UMKM Binaan, Pemkot Jogja Beri Bantuan Pangan ke Warga yang Isoman
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Sampai saat ini Pemerintah Kota Yogyakarta masih terus konsisten memberikan bantuan pangan untuk warga yang menjalani isolasi mandiri. Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta, Maryustion Tonang mengimbau masyarakat yang menjalani isolasi mandiri untuk tidak perlu panik.

Sebab, Pemkot Yogyakarta akan memenuhi kebutuhan hidupnya, terkait dengan logistik. Bantuan pangan tersebut masih berlangsung lewat kerja sama dengan UMKM binaan pemerintah, yang tergabung dalam program gandeng gendong. Kebijakan tersebut dilakukan untuk meningkatkan geliat ekonomi masyarakat.

"Kita bayarkan setelah layanan selama isolasi itu selesai. Ya, biasanya kan 10 hari, jadi H+10 kita bayarkan. Kelengkapan administrasi harus dipenuhi, sehingga tidak bisa hari itu langsung dibayarkan," ujar Maryustion.

Berniat meningkatkan geliat ekonomi masyarakat, Maryustion juga meminta UMKM untuk sabar dalam menerima pembayaran. Secara spesifik, skema pemberian bantuan pangan tersebut masih sama seperti sebelumnya. Masyarakat yang menjalani isolasi mandiri mendapatkan jatah tiga kali sehari. Dengan anggaran per porsi Rp 20.000.

Baca Juga:Geger Pasien Covid-19 Berkeliaran, Warga Kota Banjar Resah

"Misalnya, satu keluarga ada empat orang, namun yang positif satu, otomatis tiga lainnya harus melakukan isolasi mandiri. Sehingga, dari sisi logistik, kita siapkan empat paket. Yang satu di selter dan tiga di masyarakat," tukasnya.

Sebelumnya Pemkot Yogyakarta bersama dengan korporasi berinisiasi memberikan BPJS Ketenagakerjaan bagi para Relawan Dapur Sehat Covid-19 dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Yogyakarta. Terutama yang belum memiliki perlindungan jaminan ketenagakerjaan

Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi, saat meluncurkan program Gandeng Gendong, berharap kebijakan tersebut dapat meningkatkan terobosan inisiatif kerjasama bantuan untuk mendukung Kota Yogyakarta dalam ketahanan masyarakat dalam bidang sosial ekonomi.

"Kami berharap dengan program Gandeng Gendong, semakin banyak terobosan inisiatif kerjasama bantuan untuk mendukung Kota Yogyakarta dalam ketahanan masyarakat dalam bidang sosial ekonomi,” katanya.

Dalam kesempatan itu pihaknya menyampaikan terima kasih dan apresiasi sebesar-besarnya kepada 8 perusahaan yang telah berpartisipasi dalam program tersebut. Perlindungan diberikan kepada relawan dalam kecelakaan kerja dan jaminan kematian untuk memberikan jaminan keselamatan.

Baca Juga:Gandeng UMKMLab, BRI Gelar Gebyar Website Gratis

Program BPJS Ketenagakerjaan tersebut bersifat bantuan yang diberikan dalam bentuk iuran jaminan ketenagakerjaan. Setelah melewati tahap stimulus, masyarakat diharapkan mampu melanjutkan iuran secara mandiri. Menurut Heroe, dalam penanggulangan pandemi, Kota Yogyakarta beruntung memiliki banyak komunitas masyarakat yang peduli.

"Kami memohon dukungan dari segenap masyarakat serta pemangku kepentingan agar tantangan pandemi dapat kita hadapi dan selesaikan secara gotong-royong kita bangun solidaritas. Hingga saat berakhirnya pandemi kehidupan ekonomi masyarakat segera pulih dan bangkit kembali seperti semula saat sebelum pandemi,” imbuhnya.

Kartu kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan diberikan untuk 300 orang Relawan Dapur Sehat Covid-19 dan 50 orang Tagana Kota Yogyakarta untuk masa tenggang enam bulan. Ada berbagai perusahaan yang turut bekerjasama memberikan bantuan untuk relawan dengan jumlah nominal yang bervariasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak