Diputus Pacar, Mahasiswi Asal Gunungkidul Gantung Diri di Malam Takbiran

Setelah buka puasa, ibu korban pamit pada korban untuk salat Magrib ke masjid. Saat di masjid, ibu korban sudah merasa tidak enak.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Rabu, 12 Mei 2021 | 21:24 WIB
Diputus Pacar, Mahasiswi Asal Gunungkidul Gantung Diri di Malam Takbiran
Ilustrasi bunuh diri. (Shutterstock)

SuaraJogja.id - Malam takbiran ternyata menjadi malam terakhir bagi CSAA (22), warga Kampung Tegalsari, Pedukuhan Seneng, Kalurahan Siraman, Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul. Mahasiswi ini nekat gantung diri selepas buka puasa, Rabu (12/5/2021).

Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, pada Rabu sekitar pukul 17.45 WIB setelah buka puasa, M (55), ibu korban, pamit pada korban untuk salat Magrib ke masjid. Saat di masjid, ibu korban sudah merasa tidak enak.

Selepas salat, M langsung pulang dan mendapati kondisi rumah terkunci. Tak hanya itu, semua lampu rumah tersebut dimatikan, baik di dalam maupun luar rumah.

Ibu korban pun kesulitan masuk ke rumah karena pintu dikunci dari dalam. Ia berkali-kali berusaha memanggil korban dengan cara berteriak, tetapi tak ada jawaban dari dalam rumah. Dirinya lantas meminta tolong kepada warga sekitar agar ia bisa masuk ke rumah.

Baca Juga:Kurang Aktif Tingkatkan Risiko Depresi pada Remaja, Terutama Perempuan

Warga kemudian berdatangan ke rumah tersebut dan membantu M untuk masuk ke dalam rumah. Warga mencongkel jendela rumah dengan obeng. Namun demikian, warga tidak berani masuk karena khawatir terjadi sesuatu.

M, yang sudah kebingungan dari sore, kemudian nekat masuk ke dalam rumah melalui jendela tadi. Ia mendapati anaknya telah tergantung pada blandar cor pembatas ruang makan dan dapur. Sembari berteriak, M menurunkan korban, berharap anaknya itu bisa ditolong.

Warga pun mendobrak masuk dan membantu M menurunkan korban. Sayang, tampaknya korban sudah meninggal, dan setelah itu warga melaporkan kejadian gantung diri ke Pemdes Siraman, Polsek Wonosari, Polres, serta Puskesmas. Sejurus kemudian petugas datang dan melakukan evakuasi serta pengecekan pada korban .

"Berdasarkan hasil pemeriksaan, tidak ada tanda-tanda penganiayaan. Korban murni meninggal karena gantung diri," papar Kapolsek Wonosari Kompol Mugiman, Rabu malam, ketika dikonfirmasi.

Pihaknya lantas menyerahkan jasad korban kepada pihak keluarga karena dari hasil visum tidak di temukan tanda-tanda penganiayaan. Rencananya, korban akan dimakamkan hari ini di TPU Baleharjo atau di tempat asal orang tuanya di Bonagung Kalurahan Tileng Girisubo.

Baca Juga:Studi: Magic Mushroom Bisa Rawat Depresi, Setara dengan Antidepresan

Berdasarkan informasi yang dihimpun, korban melakukan gantung diri diduga karena diputus oleh pacarnya dan akan ditinggal menikah dengan orang lain. Hal tersebut diketahui dari hasil penelusuran chatting WA korban dengan kekasihnya. Permasalahan ini masih dalam penanganan pihak kepolisian.

Catatan Redaksi: Hidup sering kali sangat berat dan penuh tekanan, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecenderungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau rumah sakit terdekat.

Kontributor : Julianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak