“Konsep kami adalah menanamkan budaya sadar bencana. Jadi harapannya dengan budaya sadar bencana di masyarakat, perilakunya lewat pengurangan risiko. Kalau merasa terancam dan berbuat untuk mengantisipasi, otomatis dia akan lakukan kegiatan pengurangan risiko,” ujarnya.
Guna memastikan bahwa setiap wilayah yang ada khususnya di daerah rawan Kabupaten Sleman lebih siap menghadapi bencana, Joko menyatakan telah membentuk sejumlah Kalurahan Tangguh Bencana. Terkhusus untuk bencana gempa sendiri diharapkan masyarakat mampu lebih bersiap lagi.
Meskipun memang saat ini belum ada secara pasti sistem peringatan dini. Namun setidaknya dampak atau risiko yang ditumbulkan akibat bencana gempa dapat diminimalisir baik dari kerusakan material maupun korban jiwa.
Baca Juga:Merasa Gagal Jadi Pemimpin, Joko Menangis Kenang Gempa Bantul 2006