Diawali dari Klaster Keluarga, 1 RT di Sleman Bakal Terapkan Karantina Wilayah

Camat Ngaglik Subagyo mengatakan bahwa temuan kasus pertama di wilayahnya tersebut diketahui pada Senin, 7 Juni 2021 kemarin.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 10 Juni 2021 | 17:50 WIB
Diawali dari Klaster Keluarga, 1 RT di Sleman Bakal Terapkan Karantina Wilayah
Sampel darah yang terindikasi positif virus corona. (ANTARA/Shutterstock/am.)

SuaraJogja.id - Penularan Covid-19 dengan jumlah yang cukup banyak di satu wilayah di Kabupaten Sleman kembali terjadi. Kali ini sebanyak 34 orang warga Plosokuning V, Minomartani, Ngaglik, Sleman, dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.

Camat Ngaglik Subagyo mengatakan bahwa temuan kasus pertama di wilayahnya tersebut diketahui pada Senin, 7 Juni 2021 kemarin. Kasus itu berasal dari seorang warga RT 22 RW 9 Plosokuning V merasakan gejala terpapar corona.

"Awalnya ada orang yang bergejala, terus periksa mandiri lalu baru ketahuan positif," kata Subagyo saat dihubungi awak media, Kamis (10/6/2021).

Lebih lanjut, berasal dari satu temuan warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut, pihaknya lantas melakukan tracing lanjutan dengan menyasar sejumlah kontak erat dari kasus pertama.

Baca Juga:INFOGRAFIS : Teori Penyebab Long Covid-19 pada Infeksi Virus Corona

Hasilnya, sebaran kasus itu menyebar kepada 10 warga yang juga terkonfirmasi positif Covid-19 pada Rabu (9/6/2021) kemarin. Tracing tidak berhenti di situ, sejumlah kontak erat kembali dilakukan pemeriksaan untuk memastikan penyebaran virus Covid-19 di wilayah itu.

"Lalu hari ini ada 23 [warga lagi terkonfirmasi positif Covid-19]. Jadi sekarang totalnya 34 orang," tuturnya.

Subagyo menyebutkan, sebagian warga sudah langsung dievakuasi menuju ke Fasilitas Kesehatan Darurat Covid-19 (FKDC), yakni Rusunawa Gemawang, sedangkan warga lainnya menjalani isolasi mandiri di rumah.

Ditanya terkait pemberlakuan karantina wilayah atau lockdown, kata Subagyo, itu sudah direncanakan akan dilakukan dalam waktu dekat. Nantinya, lockdown itu hanya khusus berlaku di RT 22.

"Iya, tadi barusan direncanakan [lockdown] untuk RT 22," tandasnya.

Baca Juga:Tekan Covid-19, Pemkot Bogor Diminta Terapkan Perda Tibum

Dihubungi terpisah, Kepala Puskesmas Ngaglik I Khamidah Yuliati mengaku tidak mengetahui persis kronologis awal penularan Covid-19 di Plosokuning V tersebut.

Pihaknya hanya mendapatkan informasi dari Dinas Kesehatan bahwa awalnya terdapat 7 orang yang dinyatakan positif Covid-19.

"Kalau kronologi saya tidak tahu persis. Tapi kami dapat informasi itu awalnya dari Dinas Kesehatan dengan jumlah yang disampaikan ke kami itu 7 orang dalam satu keluarga itu positif. Jadi, awalnya itu klaster keluarga," ujar Yuli.

Yuli menuturkan dari sejumlah kasus positif Covid-19 tersebut satu di antara mereka harus dirujuk ke Rumah Sakit Puri Husada, Ngaglik, Sleman.

Disampaikan Yuli bahwa sebaran kasus itu tidak hanya berada di satu RT saja. Walaupun memang tidak dipungkiri mayoritas pasien merupakan warga RT 22.

Hingga saat ini pihaknya telah melakukan pemeriksaan atau tracing sebanyak 101 orang. Jumlah tersebut diketahui sebagai kontak erat 23 pasien yang baru saja bertambah pada hari ini.

"Untuk RT tersebut (22), tracing sudah berhenti. Tapi kita akan menindaklanjuti kontaknya dengan 23 ini sedang kita cari datanya yang ada di desa tersebut," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini