275 Orang di Lapas Narkotika Sleman Positif Covid-19

Saat ini total ada 275 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang telah terdeteksi di lingkungan lapas.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 14 Juni 2021 | 12:43 WIB
275 Orang di Lapas Narkotika Sleman Positif Covid-19
Petugas berjaga di Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta, Pakem, Sleman, Senin (14/6/2021). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Sebaran kasus Covid-19 yang cukup masif kembali terjadi di Kabupaten Sleman. Kali ini ratusan orang di Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta, Pakem, Sleman dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.

Informasi ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Slema Joko Hastaryo. Pihaknya mencatat, saat ini total ada 275 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang telah terdeteksi di lingkungan lapas.

Total ratusan orang tersebut terdiri dari sejumlah karyawan dan warga binaan.

"Karyawannya 13 [terkonfirmasi positif Covid-19]. Sisanya warga binaan," kata Joko kepada awak media, Senin (14/6/2021).

Baca Juga:Kasus Kematian Akibat Covid-19 di Sleman Melonjak, di Bulan Juni Ada 27 Pasien Meninggal

Joko menjelaskan kasus awal itu bermula dari seorang petugas lapas yang mengeluh sakit. Termasuk dengan menderita gejala anosmia.

Kemudian petugas yang bersangkutan memilih untuk melakukan pemeriksaan mandiri dan ternyata hasilnya dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.

"Kemudian temannya diperiksa positif juga. Ternyata ada 4 kasus pertama," ucapnya.

Dilanjutkan Joko, akibat petugas yang kerap melakukan kontak dengan warga binaan di dalam lapas. Baik dalam rangka mengarahkan makan, olahraga, tidur dan sebagainya penularan pun menyebar ke warga binaan.

"Ternyata di antara warga ada yang bergejala anosmia dan demam juga," imbuhnya.

Baca Juga:Kalurahan di Sleman Diinstruksikan Buat Selter, Isolasi Mandiri Wajib Minta Izin

Setidaknya ada 15 orang warga binaan yang kemudiam akhirnya diperiksa. Dengan hasil ternyata ada 11 orang yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.

Melihat pola penyebaran yang tidak jelas tersebut, Dinkes Sleman memutuskan akhirnya untuk melakukan tes swab secara massal.

Joko menuturkan hingga saat ini penelurusan kontak erat dalam kasus ini masih terus berlangsung.

"Tracing masih karena itu blok-blok. Blok yang belum kita ambil kita tracing sekalian," tuturnya.

Terkait penanganan kasus di lapas tersebut, kata Joko, pihaknya sudah meminta pihak lapas untuk menyiapkan tempat isolasi memanfaatkan blok-blok yang masih tersisa. Setidaknya ada tiga blok lain yang dinyatakan dapat digunakan untuk karantina.

"Kami sarankan tidak diisolasi di luar karena statusnya warga binaan. Bangunan yang ada di sana dua digunakan untuk isolasi dipisah dengan yang sehat," terangnya.

Terpisah, Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) DIY Gusti Ayu Putu Suwardani menuturkan ratusan warga binaan yang dinyatatakn terkonfirmasi Covid-19 itu berasal dari tiga blok di Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta.

"Itu blok Bougenvil, Edelweiss, Dahlia atau Blok B, E, dan D itu yang mayoritas [warga binaan] ternyata positif [Covid-19]," beber Ayu.

Ayu menyampaikan saat ini warga binaan yang memang dinyatakan negatif Covid-19 dari hasil pemeriksaan telah dipisahkan tersendiri. Mereka ditempatkan di blok yang berbeda dengan warga binaan yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Hal itu mengingat ketersedian tempat yang juga terbatas di lapas narkotika.

"Justru yang negatif yang kita alihkan. Karena banyakan yang positifnya, kalau kita kita ungsikan tidak ada tempat lagi," ujarnya.

Ditambahkan Ayu, saat ini pihaknya masih akan tetap melakukan penelusuran kontak erat di dua blok selain B, E, dan D. Tujuannya guna lebih memetakan dan mengantisipasi penyebaran virus lebih luas lagi.

REKOMENDASI

News

Terkini