Pelaku Usaha di Destinasi Wisata Sleman Sudah Tervaksin, Dinkes Sebut Berwisata Belum Aman

Joko menambahkan, berwisata di situasi seperti ini juga sangat tidak aman karena vaksinasi hanya bagian dari upaya mencegah penularan.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Jum'at, 25 Juni 2021 | 18:36 WIB
Pelaku Usaha di Destinasi Wisata Sleman Sudah Tervaksin, Dinkes Sebut Berwisata Belum Aman
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Joko Hastaryo - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Tingginya angka kasus baru Covid-19 di Kabupaten Sleman memperketat pengawasan Satgas Covid-19 Sleman, termasuk di wilayah objek wisata. Meski para pelaku usaha di destinasi wisata rata-rata sudah tervaksin, berwisata di tengah badai Covid-19 seperti ini sangat rawan terpapar.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Joko Hastaryo menerangkan bahwa vaksinasi kepada pelaku usaha di objek wisata sudah menyasar sekitar 15.000 peserta.

"Dulu yang di Prambanan ada 5.000 orang, mereka juga sudah 2 kali mendapat vaksin. Sementara di Yogyakarta Marriott Hotel sekitar 10 ribu peserta, kemarin baru selesai," terang Joko dihubungi wartawan, Jumat (25/6/2021).

Ia menjelaskan, meski hampir semua pelaku usaha sudah mendapat vaksin, bukan berarti masyarakat abai terhadap prokes. Pasalnya peningkatan kasus di Sleman tiap harinya bertambah.

Baca Juga:Satgas Covid-19 Balikpapan Jamin Stok Tabung Oksigen Masih Aman

Joko menambahkan, berwisata di situasi seperti ini juga sangat tidak aman karena vaksinasi hanya bagian dari upaya mencegah penularan.

"Tetap tidak aman karena vaksinasi hanya merupakan sebagian upaya mencegah penularan. Karena yg divaksin baru sekitar 20 persen penduduk, sehingga masih jauh dari syarat herd immunity," jelas dia.

Joko menjelaskan angka yang disarankan untuk mencapai herd immunity adalah 70 persen dari total masyarakat yang ada di suatu wilayah. Sehingga masyarakat tetap harus menaati prokes jika terpaksa keluar rumah.

"Kita tahu kasus di Sleman sangat tinggi, tiap hari terus bertambah bahkan angkanya mengkhawatirkan. Kami harap masyarakat bisa menahan diri dulu di rumah untuk memutus penularan ini," jelas Joko.

Hingga Kamis (24/6/2021) angka penularan Covid-19 di Sleman mencapai 319 orang. Jumlah tersebut paling tinggi dibanding Kabupaten Bantul (249 orang) yang menduduki peringkat kedua dari penyebaran Covid-19 se-DIY.

Baca Juga:Polda Lampung Gelar Vaksinasi COVID-19 Massal, Catat Tanggal dan Lokasinya

Tercatat angka kesembuhan di Sleman mencapai 61 orang. Sementara kasus meninggal dunia karena Covid-19, tercatat enam orang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak