Ungkap Alasan Alun-Alun Utara Dipagari, Twit Putri Keraton Jogja Buat Warganet Ngamuk

Menurut keterangan sang putri Keraton Jogja, Alun-ALun Utara merupakan pekarangan rumah bagi Raja.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Senin, 05 Juli 2021 | 19:19 WIB
Ungkap Alasan Alun-Alun Utara Dipagari, Twit Putri Keraton Jogja Buat Warganet Ngamuk
Petugas Pemadam Kebakaran memadamkan lahan terbakar di Alun-Alun Utara, Kota Yogyakarta, Selasa (25/5/2021). - (SuaraJogja.id/HO-Damkar Kota Yogyakarta)

SuaraJogja.id - Bermula dari keluhan warganet soal dana penanganan Covid-19 di DIY, cuitan GKR Condrokirono, putri kedua Raja Keraton Yogyakarta sekaligus Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X jadi kontroversi.

Tangkapan layar twit sang putri Keraton Jogja pun diunggah akun gosip @nenk_update di Instagram pada Senin (5/7/2021).

"Yang lagi rame twitter cuitan Sultan... Netizen jadi rame pro kontra setelah menyimak cuitan tersebut... Jadi netizen kurang suka dengan kalimat yang mengatakan alun2 pekarangan rumah bagi Raja, menurut netizen itu adalah hak rakyat bukan milik pribady..." tulis @nenk_update.

Dalam kicauan pada Minggu (4/7/2021) itu, GKR Condrokirono mengungkapkan alasan Alun-Alun Utara kini ditutup pagar di sekelilingnya.

Baca Juga:Curhat Dikatain Kampungan di Jakarta, Cuitan Putri Keraton Viral

Menurut keterangannya, alun-alun yang berada di depan Keraton itu merupakan pekarangan rumah bagi Raja.

"Alun-alun itu pekarangan rmh bagi Raja, utk di jaga agar tdk kumuh. Bagaimana kalau pekarangan rmh kalian dibuat kumuh oleh org lain ? Org2 skrg berbeda dgn org jaman dl yg tau cara menghargai org lain," tulis @gkrcondrokirono.

Kemudian pada sejumlah slides berikutnya, disertakan pula tanggapan warganet terhadap penjelasn GKR Condrokirono.

Cuitan GKR Condrokirono viral - (Instagram/@nenk_update)
Cuitan GKR Condrokirono viral - (Instagram/@nenk_update)

Pendapat pro dan kontra rupanya membanjiri kicauan perempuan 46 tahun tersebut. Namun, lebih banyak warganet yang menyatakan protes.

Dari berbagai respons yang disampaikan, warganet mempermasalahkan keputusan pemerintah di DIY mengeluarkan anggaran untuk memagari alun-alun alih-alih membantu ekonomi rakyat ataupun kebutuhan medis di tengah pandemi Covid-19.

Baca Juga:Yogyakarta Batal Lockdown, Sultan Tutup Keraton untuk Wisata karena COVID-19 Menggila

Selain itu, ada pula yang tersinggung karena rakyat Jogja dianggap sebagai "orang lain" oleh Keraton.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini

Tampilkan lebih banyak