Acara Hajatan di Nglipar Gunungkidul Mendadak Bubar Setelah Empunya Positif Covid-19

hajatan di Nglipar dibubarkan

Galih Priatmojo
Sabtu, 17 Juli 2021 | 14:35 WIB
Acara Hajatan di Nglipar Gunungkidul Mendadak Bubar Setelah Empunya Positif Covid-19
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)

SuaraJogja.id - Jumat (16/7/2021) siang kemarin, hajatan pernikahan di padukuhan Wungurejo di Kalurahan Pengkol Kapanewon Nglipar Gunungkidul mendadak bubar. Pasalnya pihak Puskesmas mengabarkan pemilik hajatan S (52) dinyatakan positif covid-19.

Seluruh warga yang hadir dalam hajatan tersebut bingung dan pasrah dengan nasib mereka nanti. Karena tidak menyangka ternyata sang pemilik hajatan yang awalnya terlihat segar bugar ternyata justru positif covid19.

Tim Sat Gas Penanganan Covid-19 kalurahan Pengkol akhirnya datang ke lokasi hajatan tersebut untuk mengevakuasi S bersama keluarganya. S bersama keluarganya dibawa ke sebuah rumah kosong tak jauh dari rumah Dukuh mereka. S bersama keluarganya menjalani isolasi mandiri.

Hanya saja, saat suarajogja.id melintas pada Jumat sore ternyata masih ada beberapa tetangga dan juga kerabat yang beraktifitas. Mereka tampak memberesi beberapa peralatan hajatan yang masih ada. Tak hanya itu, ternyata masih ada saja tamu yang datang meskipun hanya singkat.

Baca Juga:Siasat RS di Gunungkidul Atasi Krisis Oksigen, Pinjam RS Lain dan Efisiensi Penggunaan

Salah satu tetangga pemilik hajatan yang kebetulan masih berada di lokasi hajatan membenarkan jika puskesmas Nglipar menyatakan positif covid19 terhadap S, pemilik hajatan. Jumat siang selepas dhuhur, S menerima kabar tersebut.

"Awalnya beliau itu sehat, segar bugar. Lha kok positif," ujar dia, Jumat (16/7/2021) sore.

Menurut Santosa, hajatan pernikahan anak dari S tersebut berlangsung selama dua hari yaitu Kamis (15/7/2021) dan Jumat (16/7/2021). Warga yang mengetahui kabar tersebut kaget dan hanya bisa pasrah. Pada saat itu, masih banyak tamu dan tetangga yang 'rewang' di hajatan tersebut.

Satgas Kalurahan datang bersama petugas Puskesmas langsung mengevakuasi S bersama keluarganya. Keluarga tersebut harus menjalani isolasi mandiri sembari menunggu hasil swab anggota keluarga yang lain.

"Setelah berembug, akhirnya hajatan diminta berhenti,"ungkapnya.

Baca Juga:Cerita Satgas Covid-19 di Gunungkidul Kesulitan Cari Oksigen, Terpaksa Pinjam Bengkel Las

Tetangga yang lain yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan paska hajatan dihentikan, memang masih ada warga yang berada di hajatan tersebut karena membereskan berbagai peralatan hajatan. Meski ada perasaan was-was namun mereka harus membantu membereskan sisa hajatan.

"Pak S di swab karena kontak erat dengan salah satu penderita covid19 di Kalurahan tersebut. Uji swab tersebut dilakukan sebelum hajatan diselenggarakan. Beliau itu sehat, ndak ada gejala. Nah Jumat itu hasilnya keluar dan dinyatakan positif," terangnya.

Lurah Pengkol Margiyanto membenarkan peristiwa tersebut. Sat Gas penanganan Covid19 telah melakukan langkah cepat mengikuti prosedur penanganan covid19. Selain menghentikan hajatan mereka juga mengevakuasi keluarga pemilik hajatan untuk menjalani isolasi mandiri. 

"Kebutuhan makan mereka disediakan oleh pemerintah kalurahan. Sekarang di sini (Pengkol) keseluruhan ada 98 orang yang positif. 4 orang meninggal dan yang isolasi mandiri sekitar 40an orang. Yang lain sudah sembuh,"ujar dia.

Kontributor : Julianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak