Tak Hanya Bantu Cukupi Kebutuhan Warga Isoman, "Sebisanya" Turut Berdayakan Petani

Tidak melulu hanya makanan yang diberikan kepada warga yang sedang menjalani isoman, melainkan ada pula vitamin hingga APD.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 22 Juli 2021 | 07:20 WIB
Tak Hanya Bantu Cukupi Kebutuhan Warga Isoman, "Sebisanya" Turut Berdayakan Petani
Aksi warga bantu warga dengan menyediakan bantuan berupa makanan untuk warga yang menjalani isolasi mandiri. - (SuaraJogja.id/HO-aksi 'Sebisanya')

SuaraJogja.id - Kepedulian masyarakat untuk membantu pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri (isoman) terus mengalir. Prinsip warga jaga warga menjadi semangat yang terus dipupuk di tengah pandemi Covid-19 yang belum tampak akan usai ini.

Seperti yang dilakukan warga Sendowo, Sinduadi, Mlati, Sleman Kus Widiantoro (40) dalam merangkul lingkungan sekitarnya untuk juga membantu warga yang terpapar Covid-19 di lingkungannya.

Gerakan yang dinamakan 'Sebisanya' ini membantu berbagai jenis kebutuhan yang diperlukan oleh warga sekitar yang terpapar Covid-19.

Bahkan tidak melulu hanya makanan yang diberikan kepada warga yang sedang menjalani isoman, melainkan ada pula vitamin hingga APD yang diberikan kepada yang membutuhkan.

Baca Juga:Corona Masih Mengintai, 300 Warga Kabupaten Malang Isolasi Mandiri

"Ini bukan gerakan ya sebenarnya ini itu inisiasi dari bapak. Sebisanya apa yang kita bisa bantu. Bukan gerakan bukan apa-apa cuma istilah kamu bisa apa untuk membantu warga yang terpapar Covid-19. Bisa masak ya masak, pokoknya sebisanya aja. Ini spontanitas. Idenya dari bapak," kata Kus saat dihubungi awak media, Rabu (21/7/2021).

Kus menjelaskan Sebisanya muncul dilandasi dari kegelisahan setelah PPKM Darurat ditetapkan. Di samping juga melihat kondisi sebaran kasus Covid-19 varian Delta yang terus naik.

Kondisi itu menyebabkan banyak teman-teman di lingkungan sekitarnya benyak yang terkena Covid-19 dan harus menjalani isoman.

Aksi warga bantu warga dengan menyediakan bantuan berupa makanan untuk warga yang menjalani isolasi mandiri. - (SuaraJogja.id/HO-aksi 'Sebisanya')
Aksi warga bantu warga dengan menyediakan bantuan berupa makanan untuk warga yang menjalani isolasi mandiri. - (SuaraJogja.id/HO-aksi 'Sebisanya')

"Kita bukan organisasi, buka pergerakan atau apa-apa, berawal dari kegelisahan sekarang ini yang ternyata kasus melonjak sampai circle sekitar kita temen-temen kita isoman. Tidak ada yang membantu mau keluar juga susah. Makan pun susah, gitu aja," terangnya.

Disampaikan Kus, setidaknya setiap hari pihaknya menyediakan 100-150 paket makanan untuk para warga yang isoman. Walaupun memang jumlah itu baru terbatas untuk warga yang berada di Kalurahan Sinduharjo, Ngaglik, Sleman.

Baca Juga:Tolong! Pemkab Kukar Butuh Alat Ini untuk Pantau Warganya yang Jalani Isoman di Rumah

Kendati begitu pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk berbagi kepada warga isoman di lain tempat.

Sementara ini bantuan juga masih berbentuk permakanan dan APD saja, untuk bantuan sembako masih dalam proses. Memang sudah ada beberapa yang diberikan namun belum mencapai skala besar.

"Memang yang baru kita lakukan itu menyalurkan berupa makanan setiap hari mulai dari 100-150 paket sekitar itu tapi nanti sebisanya aja yang kita mampu. Ada juga kita bisa kasih masker, APD juga. Sebisanya," tuturnya.

Nantinya, lanjut Kus, 100-150 paket perhari tersebut akan dikoordinasikan gugus Covid-19 setempat. Setelah itu bantuan itu akan dikirimkan kepada warga di masing-masing wilayan.

"Kita serahkan mereka untuk itu kebijaksanannya di sana. Kita tidak menyediakan kuota tapi menyesuaikan permintaan sesuai yang kita mampu," imbuhnya.

Berdayakan petani setempat

Kus menjelaskan bahan-bahan makanan yang digunakan tersebut memanfaatkan dukungan dari para petani yang ada di lingkungan sekitarnya. Lalu pihaknya bekerja sama dengan warung Pojok Taraman untuk kemudian memasak bahan-bahan itu.

"Kita bekerja sama dengan warung Pojok Taraman. Terus kita sounding dia bisa apa lalu bisa masak lalu kita inisiasi petani sebelah lalu mengambil bahan bakunya untuk diolah. Nah olahan itu kita berikan ke warga yang terpapar Covid-19," paparnya.

Kus tidak menampik bahwa dana yang digunakan memang bersumber dari dana swadaya. Namun tetap ada dana awal dalam artian investor yang mengawali.

Jadi selain membanti warga yang terpapar Covid-19 di lingkungannya, Sebisanya juga turut membantu para petani dengan melarisi bahan-bahan pangannya.

"Dari petani, punya apa seumpamanya mereka punya sayur atau buah lalu dibeli. Jadi paling engga kita mulai dari diri sendiri bisa apa, kalau semua bisa apa digabungkan saya yakin kita bisa. Biar pandemi ini segera berakhir," tegasnya.

Disebutkan Kus, pihaknya pun telah melakukan riset untuk menyediakan bantuan permakanan bagi warga terdampak Covid-19 tersebut. Selain agar tetap bisa menikmati makanan yang diberikan tapi juga menambah gizi untuk meningkatkan imun.

"Yang jelas ada protein cukup, nasi juga agak banyak, sebenarnya bukan masalah rasa. Kalau isoman kan indera pengecap ilang. Yang jelas kandungan itu protein tinggi, daging ada, sayur ada, pilihan vitamin mencukupi agar imunnya kuat. Lalu kita tambah minumnya kunyit sama asem itu pasti ada di tempat kami," terangnya.

Kus menegaskan alasan ia dan koleganya bergerak bukan untuk menghakimi pemerintah. Melainkan memang murni sebagai semangat dari teman-teman.

"Inisiator lalu mengiyakan nah dari situ gayung bersambut. Kalau menghakimi pemerintah bukan wilayah kita. Apa aja yang kita bisa semoga temen-temen yang lain juga bisa," ucapnya.

Ditambahkan Kus, respon masyarakat pun selalu baik dari hari ke hari. Hal itu dibuktikan dengan terus meningkatnya jumlah permintaan bantuan bagi warga isoman.

"Respon masyarakat dari hari ke hari baik terus. Terbukti dari peningkatan permintaan ya. Kita dari dulu 100, 110, 120 tambah menjadi 150. Itu responnya pasti bagus. Insya Allah kita akan membantu semampu kita tapi sampai hari ini terpenuhi semua," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak