Kisah Pedagang Malioboro Dihantam Pandemi, Adi: Saya dan Istri Sudah Tak Ada Uang Lagi

Sejumlah pedagang Malioboro keluhkan sepi pembeli meski PPKM sudah dilonggarkan

Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 29 Juli 2021 | 21:40 WIB
Kisah Pedagang Malioboro Dihantam Pandemi, Adi: Saya dan Istri Sudah Tak Ada Uang Lagi
Pedagang pakaian dan batik, Adi (45) merapikan barang jualan di kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta, Kamis (29/7/2021). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

"Saya dan istri sudah tak ada uang lagi. Tidak ada tabungan sama sekali. Ingin mengutang takut tidak bisa melunasi," jelas dia.

Dirinya juga tak punya barang berharga lain yang bisa digadaikan atau dijual. Satu-satunya harapan bagi Adi, adanya bantuan modal dan bantuan tunai untuk kehidupan pria asal Palembang itu.

"Bantuan ini menjadi harapan pedagang seperti saya. Tapi selama PPKM ini pemerintah tak pernah membantu, saya tidak tahu apakah bantuan ini hanya untuk orang atau pedagang Jogja saja?," katanya.

Pedagang tas dan aksesoris gelang, Suhandi (35) merasa bahwa kehadiran pemerintah kepada rakyat terasa bias bahkan tak ada niat. PPKM diperpanjang 2 kali, tak ada bantuan ke masyarakat yang hidupnya bergantung dengan berjualan.

Baca Juga:Dinkes Laporkan 226 Orang Positif, Kasus Covid-19 di Kota Jogja Tembus 17.965

"Kehidupan kami hanya bergantung dengan jualan per hari. Jika tidak ada pendapatan mau makan apa besoknya. Pemerintah jelas terlihat abai. Bahkan warga yang akan mendapat bantuan sampai sekarang tak ada yang kami terima," ujar dia.

Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengaku bahwa bantuan sosial kepada masyarakat sedang disiapkan. Namun begitu pihaknya menyerahkan penyaluran kepada Dinas Sosial.

"Ya itu Dinas Sosial, sudah didata dan segera disalurkan. Nanti Dinsos yang membagikan," ujar Haryadi, Senin (26/7/2021).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak