PPKM Level 4 Diperpanjang, DIY Fokus Turunkan Positivity Rate

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 DIY, positivity rate di DIY beberapa hari terakhir berada di angka 25-27 persen.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Senin, 02 Agustus 2021 | 20:27 WIB
PPKM Level 4 Diperpanjang, DIY Fokus Turunkan Positivity Rate
Sekda DIY Baskara Aji ditemui di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Jumat (10/07/2020). - (SuaraJogja.id/Putu)

SuaraJogja.id - Presiden Joko Widodo (jokowi) mengumumkan perpanjangan PPKM Level 4 pada 3-9 Agustus 2021. DIY menjadi satu provinsi yang masih menerapkan kebijakan tersebut.

Menanggapi hal ini, Pemda DIY menunggu aturan detail yang disampaikan pemerintah pusat. Namun diyakini, Pemda akan melaksanakan keputusan tersebut.

"Ya kita lihat perpanjangan [ppkm level 4] seperti apa, pasti apa yang jadi keputusan pusat, kita laksanakan dengan modifikasi yang ada di diy," ujar Sekda DIY Baskara Aji ketika dikonfirmasi, Senin (02/08/2021) Malam.

Menurut Aji, sejak diberlakukan PPKM Level 4 terjadi penurunan kasus Covid-19 di DIY. Bahkan positivity rate atau perbandingan antara jumlah kasus positif Covid-19 dengan jumlah tes yang dilakukan di DIY mengalami penurunan.

Baca Juga:PPKM Level 4 Diperpanjang, Jokowi Sebut Kasus Covid-19 Masih Sangat Dinamis dan Fluktuatif

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 DIY, positivity rate di DIY beberapa hari terakhir berada di angka 25-27 persen. Hal ini menandakan PPKM Level 4 berdampak pada penurunan mobilitas masyarakat sehingga mengurangi tingkat penularan virus.

"PPKM memberikan pengaruh pada angka konfirmasi positif [Covid-19]. Sekarang positivity rate sudah sampai angka 25-27 [persen]. Saya kira ini cukup bagus, tracing kita sudah cukup banyak, testing kita juga juga banyak, sehingga angka positivity rate kita juga turun," tandasnya.

Aji menyebutkan, turunnya agka kasus aktif Covid-19 di DIY memang dipengaruhi tingginya angka kasus kesembuhan dan turunnya angka kematian pasien. Kalau pertengahan Juli 2021 lalu angka positif Covid-19 masih tinggi hingga diatas 2.000 per hari namun kasus kesembuhannya masih sedikit dibawah 1.000 per hari.

Kondisi ini membuat Bed Occupancy Rate (BOR) atau keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan juga tinggi hingga hampir mencapai 100 persen. Angka pasien yang melakukan isolasi mandiri (isoman) pun juga tinggi yang berakibat angka kematian semakin tinggi.

Namun saat ini meski penambahan kasus baru Covid-19 masih di angka 1.000 per hari selama beberapa hari, angka kesembuhan juga cukup tinggi. Angka kematian juga mengalami penurunan. Di sejumlah rumah sakit rujukan DIY pun sudah tidak ada antrian pasien.

Baca Juga:Tok! Presiden Jokowi Resmi Perpanjang PPKM Level 4 Hingga 9 Agustus Mendatang

"Saya tidak ada laporan antrian pasien, harapan itu bagian dari hasil dari ppkm. Sekarang angka kesembuhannya hampir sama dengan yang positif. Daya tampung rumah sakit juga berkurang,” paparnya.

Terkait testing dan tracing sampel dan orang yang diperiksa di DIY mengalami penurunan, Aji menyebutkan karena kedua hal itu dilakukan didasarkan pada kontak erat. Dinkes melakukan testing dan tracing pada orang yang berkontak erat dengan pasien sehingga tidak sembarang orang diperiksa agar hasilnya lebih akurat. Contohnya di Bantul, Dinkes melakukan testing dan tracing pada 15 orang dari 1 pasien terkonfirmasi positif Covid-19.

“Kita tracing banyak, testing banyak, positivity rate bagus, jadi tidak asal melakukan testing atau tracing kepada siapa saja,” jelasnya.

Sementara Kepala Bagian Humas Biro UHP Pemda DIY Ditya Nanaryo Aji menjelaskan, sejak beberapa hari terakhir kasus Covid-19 di DIY mengalami penurunan. Kalau sebelumnya mencapai lebih dari 2.000 kasus lebih per hari, maka sejak Kamis (29/07/2021) turun menjadi sekitar 1.000 kasus per hari.

Hingga Senin ini, total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di DIY saat ini sebanyak 120.702 kasus. Angka ini muncul setelah ada tambahan 1.566 kasus baru.

"Untuk kasus sembuh ada tambahan sebanyak 1.508 kasus, sehingga total sembuh menjadi 80.166 kasus. Sedangkan penambahan kasus meninggal sebanyak 46 kasus, sehingga total kasus meninggal menjadi 3.505 kasus," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak