SuaraJogja.id - Pemberlakuan pengunjung berwisata di Malioboro, Kota Jogja selama dua jam mendapat tanggapan dari sejumlah pedagang. Mereka meminta wisatawan diberikan waktu sepuasnya namun dengan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.
"Kalau hanya dua jam saya kira cukup untuk yang datang mencari makanan atau baju saja, tapi kalau memang berniat liburan ya kurang (2 jam)," kata pedagang pecel, Rohaniyah, ditemui SuaraJogja.id, di depan Pasar Beringharjo, Minggu (22/8/2021).
Rohaniyah tak memungkiri jika wisatawan yang makan di tempatnya tidak pernah lama-lama. Sekitar 15 menit mereka selesai dan langsung pergi.
"Tapi kan ada acara lain, mungkin belanja pakaian yang dijual PKL atau swafoto di Titik Nol Kilometer. Jadi saya kira wisatawan diberi waktu sepuasnya. Tapi pakai masker," ujar dia.
Baca Juga:Dukung Syarat Kartu Vaksin ke Tempat Wisata, Ini yang akan Disiapkan Dinas Pariwisata DIY
Pendapatan Rohaniyah diakuinya mulai terlihat stabil selama satu pekan ini setelah Pemkot melonggarkan PPKM Level 4. Ia berharap PPKM Level 4, yang berakhir 23 Agustus 2021, tak diperpanjang lagi.
Sama seperti Rohaniyah, pedagang gelang dan aksesoris, Ahmad Pangilon (24), berharap kondisi Malioboro kembali normal. Penyekatan jalan dibuka lagi sehingga wisatawan datang. Termasuk tak perlu adanya batasan wisatawan berkunjung.
"Saya rasa tidak perlu dibatasi (waktu kunjungan). Kegiatan mereka kan juga banyak ya. Selain itu kami harap kondisi bisa normal lagi," kata Ahmad.
Dari pantauan di lapangan terlihat, seluruh PKL dan toko di Malioboro kembali berjualan. Pasar sore yang biasanya tutup, mulai ramai kembali dan banyak wisatawan berlalu lalang di Malioboro.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menyebutkan bahwa Pemkot telah menyiapkan mekanisme baru bagi pengunjung di Malioboro. Wisatawan boleh berada di Malioboro selama 2 jam saja.
Baca Juga:Mekanisme Baru, Kunjungan Wisatawan ke Malioboro Dibatasi 2 Jam dan Parkir 3 Jam
"Namun sekali lagi, kami akan menerapkan ketika PPKM berakhir," ujar Heroe.