Disdukcapil Sleman Terbitkan NIK Bagi 250 ODGJ Sebelum Divaksin

Sebelumnya Disdukcapil menerbitkan NIK bagi transgender

Galih Priatmojo
Rabu, 15 September 2021 | 08:48 WIB
Disdukcapil Sleman Terbitkan NIK Bagi 250 ODGJ Sebelum Divaksin
Ilustrasi KTP

SuaraJogja.id - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Sleman lakukan percepatan penerbitan dokumen kependudukan dan Nomor Induk Kependudukan (NIK) bagi ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) dan penghuni lapas. 

Setelah sebelumnya membantu pengurusan penerbitan NIK bagi transgender, kini kantor jawatan pemerintah itu membantu penerbitan NIK bagi ODGJ dan penghuni lapas dengan tujuan sama.

Penerbitan NIK dilakukan sebagai syarat agar ODGJ dan penghuni lapas bisa didata dan menerima vaksin Covid-19. 

Kepala Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk Disdukcapil Sleman Raden Rara Endang Mulatsih menjelaskan, data yang dimiliki Disdukcapil Sleman berasal dari sebuah balai rehabilitasi sosial di DIY.

Baca Juga:Terharu! Pria Ini Makan Bareng Teman Lama yang ODGJ di Jalanan dan Ditinggal Keluarga

Data tersebut mencatatkan ada sebanyak 250 ODGJ belum memiliki NIK. Dari total 250 ODGJ ini, sebanyak 100 orang di antaranya sudah rekam data, masih ada 150 sisanya yang belum memiliki NIK. 

"Proses perekaman dokumen kependudukan bagi ODGJ bukan perkara sederhana," ujarnya, kala dihubungi pada Selasa (14/9/2021).

Endang menyebut, banyak data masing-masing ODGJ yang memang tidak diketahui. Seperti nama orang tua, tanggal lahir dan sejumlah data lain.

"Karena latar belakang sebelumnya memang di jalan, terus masuk basecamp. Kondisi psikologis tidak ingat apa-apa, sehingga tidak tahu," terangnya. 

Disdukcapil Sleman menargetkan, rekam dokumen kependudukan bagi ODGJ dan penghuni lapas di Sleman selesai akhir September 2021.

Baca Juga:Bertemu Teman SMA yang jadi ODGJ di Jalanan, Tindakan Pria Ini Dapat Acungan Jempol

Sementara, untuk perekaman NIK bagi warga binaan di dua lapas yang ada di Sleman, di salah satu Lapas ada sekitar 30 orang warga binaan belum memiliki NIK. 

"Ini masih menunggu lapas yang Pakem, biasanya agak banyak. Belum tahu jumlahnya," kata Endang.

Kontributor : Uli Febriarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini