SuaraJogja.id - Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengaku belum menemukan kasus penyebaran Covid-19 di sekolah setelah Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dibuka kembali. Pihaknya meminta orang tua mengawasi anak-anak mereka untuk tidak sering keluar rumah yang berpotensi tertular Covid-19.
"Sampai saat ini belum ada laporan yang masuk dengan kasus Covid-19 di sekolah. Yang perlu diperhatikan adalah mobilitas anak-anak ini ketika berada di luar sekolah," terang Heroe ditemui wartawan di Kantor Kecamatan Kotagede, Rabu (29/9/2021).
Pihaknya menekankan agar masyarakat termasuk anak SD dan SMP yang sudah mulai menjalani PTM di sekolah masing-masing tidak mengabaikan protokol kesehatan (prokes).
"Kita sudah ketat menerapkan prokes selama anak-anak berada di dalam sekolah. Maka dari itu kami harap baik orang tua dan anak-anak menjaga mobilitas mereka di luar sekolah," katanya.
Baca Juga:Rayakan HUT Pada 7 Oktober Nanti, Pemkot Jogja Targetkan Warganya Sudah Tervaksin Semua
Hereo menerangkan bahwa hampir seluruh sekolah di Jogja sudah membuka PTM. Hanya beberapa sekolah yang belum membuka pembelajaran secara luring.
"Kalau SD kelas 6, SMP kelas 7, 8 dan 9 untuk wilayah kota itu sudah kami verifikasi dua kali dan memenuhi syarat," kata dia.
Dalam mengantisipasi munculnya klaster Covid-19 di sekolah, Pemkot Yogyakarta juga membatasi jumlah siswa yang masuk. Pembelajaran dilakukan secara daring dan juga tatap muka.
"Iya selama ini kita padukan (pembelajaran offline dan online). Kami juga mengapresiasi guru-guru yang melakukan inovasi dengan cara membuat video sendiri. Jadi siswa bisa mempelajari berulang-ulang," ujar Heroe.
Sebelumnya, sejumlah sekolah di seluruh Indonesia sudah kembali membuka PTM. Dalam penerapannya tak sedikit muncul klaster covid-19 di sekolah-sekolah.
Baca Juga:Masuk Pasar Tradisional di Jogja Bakal Gunakan QR Barcode, Disdag Siapkan Mekanismenya
Pemkot Yogyakarta sudah mengizinkan PTM sejak 20 September 2021, namun baru dilakukan beberapa sekolah yang ada di Jogja. Seiring izin itu diterbitkan hingga sepekan ke depan, pihaknya belum menerima laporan klaster penyebaran Covid-19 di sekolah.