Namun ternyata ia bukan satu-satunya tahanan yang dipanggil saat itu. Ada banyak orang yang dipanggil. Akhirnya Leo memutuskan untuk ikut juga. Ia hanya mengenakan kaos dalam, baju dan celana yang diberikan oleh teman yang bernama Nikolas.
Keluar penjara tengah malam. Lalu rombongan dimasukkan ke dalam truk. Tidak tahu kemana tujuannya. Mereka pikir mereka akan bebas.
Ternyata tidak, mereka dibawa ke Stasiun Lempuyangan yang sudah dijaga ketat oleh Tentara RPKAD baret merah sekarang menjadi Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Mereka diminta masuk ke gerbong kereta yang sudah disiapkan. Setelah masuk, semua jendela dan pintu di gerbong kereta itu ditutup bahkan dipaku secara rapat dan kereta mulai meninggalkan stasiun.
Baca Juga:Berdiri Tugu Palu Arit di Palembang, Puluhan Kantor Serikat Buruh
Saat itu Leo mengaku hanya bisa berdoa menurut keyakinan masing-masing sambil makan nasi bungkus yang diberikan agar tidak terjadi hal-hal yang ditakutkan. Tibalah kereta itu di suatu tempat.
"Aku berani melihat ke depan dan setelah melihat ke depan ternyata Segara Anakan. Nusakambangan. Nangis aku. Aku kelingan (teringat) ibuku tidak dapat berita saya ada dimana, kok aku dibawa ke Nusakambangan. Padahal pemikiran saya waktu itu, Nusakambangan itu satu pulau yang digunakan untuk menghukum orang yang kriminal lima tahun ke atas. Aku kok dibuang ke sana, mesti berat banget ini. Nangis saya," ujarnya.
Setelah tiba, ia melihat bahwa telah berada di Penjara Besi (Lapas Kelas IIA Besi), Nusakambangan.
Leo teringat ungkapan Bung Karno bahwa orang yang pernah dihukum atau dipenjara selama lima tahun itu jiwanya pasti goncang. Ya benar saja. Ada beberapa teman dari rombongan yang bersama Leo akhirnga kehilangan akal sehat. Stres hingga bunuh diri.
Namun Leo memilih tetap menjaga kewarasanannya dengan memperhatikan kondisi sekitarnya. Hari-hari Leo akhirnya harus berada di penjara itu.
Baca Juga:Kumpulan 30 Link Download Twibbon Peringatan G30S PKI
Di sana, jelas Leo, napi yang tegas atau dalam deskripsi Leo berani untuk 'menggulung' orang yang baru datang atau khususnya Leo dan rombongan justru akan mendapat remisi di tanggal 17 Agustus.