Mengintip PTM di Sleman, Antusiasme Tinggi dan Disiplin Prokes Jadi Kunci

Hewi menuturkan, saat ini semua siswa dari kelas 7, 8, dan 9 telah melakukan PTM secara terbatas.

Eleonora PEW | Hiskia Andika Weadcaksana
Sabtu, 16 Oktober 2021 | 11:35 WIB
Mengintip PTM di Sleman, Antusiasme Tinggi dan Disiplin Prokes Jadi Kunci
Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah-sekolah Kabupaten Sleman - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

Kendati begitu, tak perlu khawatir. Sebab walaupun orang tua tidak menyetujui atau tidak memberi izin anaknya untuk tatap muka. Sekolah memastikan akan tetap melayani dengan sistem daring.

Ia tidak memungkiri bahwa akan diperlukan adaptasi kepada anak-anak ketika memulai kembali ke sekolah setelah sekian lama di rumah. Ada kebiasaan dan perilaku yang secara tidak langsung dibentuk ketika PTM dilaksanakan.

Ketika melaksanakan PJJ, sebagian besar anak-anak seolah merasa lebih seenaknya. Mereka, kata Hewi, cenderung tidak memperhatikan diri mereka saat mengikuti pembelajaran sistem daring.

"Ketika anak-anak itu daring barang kali sebagian besar merasa 'sak-sak e', mungkin ketika terlambat bangun terus tidak mandi, dan lain-lain justru langsung ikut pembelajaran itu bisa jadi karena tidak kelihatan," tuturnya.

Baca Juga:Nekat Datang ke Solo, Ratusan Suporter PSS Sleman Diciduk Polisi, 150 Motor Dikandangkan

Tetapi akan berbeda jika para siswa harus datang ke sekolah. Dari segi kedisiplinan pasti akan lebih baik. Selain itu ada kemauan untuk menjaga kesehatan diri sendiri. Dengan mandi dulu, sarapan dan sebagainya.

"Kemudian karakter sosial, saat menyapa bapak ibu guru ketika datang itu juga bisa kami amati dan mestinya masih banyak yang lain. Saya melihat kemarin satu kelas, itu anak-anak juga sudah mulai berani komunikasi. Jadi komunikatifnya itu timbul, lebih bebas ketika daripada di daring. Jadi membangkitkan kembali karakter-karakter yang selama ini mungkin belum berkembang dengan adanya PJJ," terangnya.

Ia tidak menampik bahwa adaptasi itu tidak akan bisa secepat dulu sebelum pandemi melanda. Namun PTM dianggap sebagai suatu momentum yang baik untuk menyentil anak-anak itu dari hibernasi mereka.

"Sudah sekian lama mereka hibernasi maka harus dibangunkan lagi. Mudah-mudahan semakin ke depan semakin baik, dan terpenting semua sehat, dan tentunya prokes," tegasnya.

Bergeser ke sekolah lain, tepatnya di SD Negeri Rejodani yang menjadi salah satu dari 85 sekolah dasar untuk menjalani uji coba PTM terbatas di Kabupaten Sleman.

Baca Juga:Pembelajaran Tatap Muka Sudah Dimulai, Orangtua Wajib Jaga Daya Tahan Tubuh Anak

Kepala SD Negeri Rejodani Hatri Andari mengatakan bahwa pelaksanaan PTM juga dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Dengan kerja sama antara Satgas Covid-19 sekolah yang terdiri dari guru-guru dan wali.

"Jadi masuk satu kelas itu jadi dua sif. Setiap sifnya itu satu ruangan. Sehari itu nanti kelas rendah dan kelas tinggi. Kelas rendah itu 1-3, dan kelas tinggi 4-6. Durasi setiap sif dua jam dan hanya satu guru," ujar Hatri.

Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah-sekolah Kabupaten Sleman - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)
Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah-sekolah Kabupaten Sleman - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

Nantinya akan ada wali kelas yang mengarahkan anak-anak ketika datang ke sekolahan untuk masuk kelas. Tidak lupa mereka selalu diminta untuk cuci tangan, ukur suhu dengan alat yang sudah tersedia baru hingga nanti akan diarahkan ke ruangan.

Seusai pembelajaran pun sama seperti itu. Pihak sekolah memberi jeda waktu paling tidak 30 menit sebelum pergantian sif berlangsung. Hal itu guna mengantisipasi interaksi masing-masing sifnya.

"Jeda 30 menit tadi, misalnya pulang jam 9.30, Jadi 9.45 itu nanti yang pulang dulu. Sebelum itu enggak boleh masuk yang jam 10. Jadi ada 15 menit. Kami sudah komitmen dengan orang tua. Jadi kalau sebelum jam itu jangan diantar dulu," ucapnya.

Lalu saat pembelajaran pun tetap diterapkan prokes. Jadi anak-anak sudah membawa alat tulis bawa sendiri dengan duduknya yang sudah diberi jarak minimal 1,5 meter serta masker tetap dipakai.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak