6 Organisasi Pergerakan Nasional, Kenali untuk Belajar Sejarah

Pada zaman penjajahan, ada sejumlah organisasi yang dibentuk untuk melakukan perlawanan agar Indonesia segera terbebas dari penjajahan.

Pebriansyah Ariefana
Rabu, 20 Oktober 2021 | 07:10 WIB
6 Organisasi Pergerakan Nasional, Kenali untuk Belajar Sejarah
Indische Partij (ist)

Sarekat Islam (SI) merupakan perkumpulan para pedagang yang sebelumnya bernama Sarekat Dagang Islam yang dipelopori KH Samanhudi, seorang pengusaha batik dari Laweyan Solo (1911).

Awalnya sarekat dagang Islam dibentuk untuk melindungi usaha lokal agar bisa bersaing dengan pengusaha non lokal yang memonopoli perdagangan batik. Kemudian pada 1912 organisasi ini diubah menjadi Serekat Islam dibawah kepemimpinan H.O.S Tjokroaminoto.

Sejak saat itu, organisasi fokus pada masalah keagamaan. Selain itu juga mengembangkan ekonomi Islam. Organisasi ini semakin besar dan membuat Belanda khawatir karena bisa membahayakan kedudukan pemerintah Belanda.

Namun pada 2021, SI terpecah menjadi dua kubu karena penyusupan paham sosialis-komunis, yakni si putih dan si merah. Si putih berpusat di Yogyakarta dengan tokoh H. Agus Salim dan Abdul Muis.

Baca Juga:Sejarah Perjanjian Roem-Royen, Isi Serta Implikasinya Pada Kemerdekaan Indonesia

Sedangkan Si Merah berpusat di Semarang dan berhaluan komunis. Adapun tokoh yang tergabung yakni Semauan, Alimin dan Darsono.

3. Indische Partij

Indische Partij didirikan di Bandung pada 1912. Adapun pendiri organisasi ini yakni Ernest Eugene Francois Douwes Deker atau Dr. Danudirja Setiabudi, dr. Cipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryamingrat atau Ki Hajar Dewantara. Pendiri ini dikenal dengan sebutan tiga serangkai.

Organisasi yang bergerak di bidang politik ini sangat berani mengkritik kolonial Belanda. Karena keberaniannya, pada 4 Mei 1913, Indische Partij dianggap sebagai partai terlarang. Para pendirinya diasingkan ke Belanda.

Meski usia organisasi ini pendek, tapi anggaran dasarnya dijadikan sebagai peletak dasar politik Indonesia dengan status campiran antara orang asing dan pribumi.

Baca Juga:Suryopranoto Dianggap Pemberontak, Benarkah?

4. Perhimpunan Indonesia

Perhimpunan Indonesia awalnya didirikan oleh Belanda dengan nama Indische Vereeniging pada 1908. Organisasi ini didirikan oleh Soetan Kasajangan Soripada dan RM Noto Suroto.

Pada 1923, organisasi ini justru berjuang dari jauh untuk mempelopori kemerdekaan Indonesia. Kemudian pada 1925, Indische Vereeniging berubah nama menjadi Perhimpunan Indonesia. Istilah ini digunakan untuk menunjukkan identitas diri bangsa dan negara.

Adapun tokoh yang tergabung dalam organisasi ini yakni Mohammad Hatta, Tjipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryamingrat. Perhimpunan Indonesia mempunyai azas perjuangan dengan kekuatan sendiri tanpa meminta ke kolonial Belanda.

5. Indische Social Democratische Vereeniging (ISDV)

ISDV merupakan organisasi yang didirikan oleh Henk Sneevliet, seorang anggota Partai Buruh Sosial Demokrat Belanda, pada 9 Mei 1914. Organisasi ini menganut paham marxsisme.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak