"Saya tahunya dikabari istri kalau sate itu ada racunnya. Tahunya sih pemberitaan dari media karena ada anak ojol yang meninggal dunia," ujarnya.
Saat kejadian itu, ia mengaku sedang berada di Pelabuhan Merak, Banten untuk mengejar pelaku pencurian sepeda motor. Sehingga dia tidak tahu siapa pengirimnya.
"Saat kejadian saya sedang berada di Pelabuhan Merak ngejar pelaku curanmor. Dan belum tahu siapa pengirimnya," katanya.
Kemudian pada 25-26 April 2021, Tomi dipanggil Polres Bantul untuk dimintai keterangan.
Baca Juga:Update Kasus Sate Beracun, Tim Penasehat Terdakwa akan Hadirkan 5 Saksi
"Saya datang ke Polres Bantul untuk ngasih keterangan dan Nani statusnya sudah ditangkap," imbuhnya.
Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Ngadi mengatakan tersangka Nani mendapat ide memberikan racun sianida dari temannya berinisial R. Sosok berinisial R tersebut adalah pelanggan salon tempat Nani bekerja.
Selama ini tersangka Nani dan R berteman baik. Tersangka pun sering bercerita tentang berbagai masalah pada R.
"Termasuk sakit hati R kepada Tomi, yang sama-sama pelanggan salon tersebut," ujar Ngadi.
Pria berinisial R tersebut sebenarnya menaruh hati kepada Nani. Meski begitu, cintanya bertepuk sebelah tangan karena Nani mencintai Tomi.
Baca Juga:Sidang Keempat Kasus Sate Beracun: Hakim Tolak Eksepsi Penasehat Hukum Terdakwa Nani
"Sosok R tersebut kemudian memberi saran ke Nani supaya mengirimkan makanan yang sudah dibubuhi racun melalui ojek online," paparnya.