Muncul Klaster Covid-19, Wakil Bupati Bantul: Masyarakat Jangan Bereuforia

Sampai saat ini jumlah orang yang terjangkit virus corona di Bumi Projotamansari tercatat ada 79 orang. Mereka sedang menjalani isolasi.

Galih Priatmojo | Rahmat jiwandono
Selasa, 26 Oktober 2021 | 16:53 WIB
Muncul Klaster Covid-19, Wakil Bupati Bantul: Masyarakat Jangan Bereuforia
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)

SuaraJogja.id - Sejumlah klaster Covid-19 muncul di Kabupaten Bantul saat jumlah kasus Covid-19 mulai menurun. Klaster yang muncul antara lain senam, takziah, sekolah, dan tilik.

Wakil Bupati Bantul Joko Budi Purnomo tak menampik munculnya klaster-klaster tersebut. Dia meminta seluruh elemen masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan (prokes).

 "Tentunya soal prokes tidak boleh kendor meski kasus sudah mulai turun dan PPKM di level 2," ujar Joko, Selasa (26/10/2021).

Sampai saat ini jumlah orang yang terjangkit virus corona di Bumi Projotamansari tercatat ada 79 orang. Mereka sedang menjalani isolasi.

Baca Juga:Dukung Kelancaran Mobilitas, Pemkab Bantul Lakukan Pengaspalan di Tiga Ruas Jalan

Selain menerapkan prokes, vaksinasi Covid-19 pun terus digencarkan. Dikatakannya, cakupan vaksinasi Covid-19 dosis pertama baru mencapai 79 persen dan dosis kedua 54 persen.

"Sehingga cakupan vaksinasi Covid-19 akan dikejar terus. Kami targetkan pada  pertengahan November seluruh warga Bantul harus sudah tervaksin," paparnya.  

Dengan begitu, kekebalan kelompok atau herd immunity bisa tercapai.

Joko menambahkan, pihaknya waspada gelombang ketiga Covid-19 pada Desember 2021. Pasalnya, saat Natal dan Tahun Baru, akan banyak orang yang berlibur.

"Jangan sampai masyarakat euforia karena khawatir pada Desember, kan, ada liburan. Ini harus tetap diwaspadai di tempat wisata," ujarnya.

Baca Juga:Pria Asal Bantul Tega Perkosa Anak Pacarnya, Ancam Bunuh Korban jika Diadukan

Sebelumnya di Kalurahan Argorejo, Kapanewon Sedayu muncul klaster takziah. Setidaknya 21 orang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. 

Camat Sedayu Lukas Sumanasa menyampaikan, klaster takziah itu muncul karena ada seorang warga Kalurahan Argorejo berinisial M (22) meninggal dunia saat dirawat di RS PKU Muhammadiyah Gamping. Ia meninggal pada 2 Oktober 2021 lalu. 

"Pada hari meninggalnya itu sudah diberitahu oleh pihak rumah sakit bahwa M positif Covid-19. Itu dibuktikan dari hasil tes PCR-nya," ungkapnya kepada SuaraJogja.id, Kamis (21/10/2021). 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak