Stratifikasi Sosial, Proses, Ukuran, dan Jenisnya

Stratifikasi sosial adalah lapisan masyarakat.

Dythia Novianty
Selasa, 02 November 2021 | 13:39 WIB
Stratifikasi Sosial, Proses, Ukuran, dan Jenisnya
Ilustrasi masyarakat. (Shutterstock)

SuaraJogja.id - Stratifikasi sosial adalah lapisan masyarakat. Secara umum stratifikasi sosial dapat diartikan sebagai penggolongan masyarakat ke dalam kelas-kelas yang disusun secara bertingkat.

Struktur sosial bersifat abstrak dan tidak dapat terlihat oleh mata. Selain itu, struktur sosial pada masyarakat bersifat sangat dinamis atau bisa berubah-ubah sesuai dengan kondisi sosial masyarakat.

Struktur sosial mencakup dua unsur perbedaan pada masyarakat, baik perbedaan hierarkis berupa stratifikasi soal dan perbedaan horizontal berupa diferensiasi sosial.

Proses terjadinya stratifikasi sosial dalam masyarakat dapat dibedakan atas beberapa kriteria sebagai berikut:

Baca Juga:Ayu Ting Ting Disebut Tajir Melintir, Ternyata Ini Sumber Kekayaannya

a. Stratifikasi yang terbentuk dengan sendirinya, biasanya diakibatkan karena kepandaian, tingkat umur (senioritas), sifat keaslian keanggotaan dan kepemilikan harta yang diwariskan.

b. Stratifikasi yang sengaja di susun, biasanya berkaitan dengan pembagian kekuasaan dan wewenang resmi dalam organisasi formal. Ukuran yang biasa dipakai untuk menggolong-golongkan anggota masyarakat ke dalam suatu lapisan adalah sebagai berikut:

Ilustrasi Orang Kaya (Pexels/Andrea)
Ilustrasi Orang Kaya (Pexels/Andrea)

1. Ukuran kekayaan

Ukuran kekayaan adalah kepemilikan harta benda seseorang dilihat dari jumlah materiil saja. Kekayaan (materi atau kebendaan) dapat dijadikan ukuran penempatan anggota masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial yang ada.

Barang siapa memiliki kekayaan paling banyak mana ia akan termasuk lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial.

Baca Juga:Tajir Melintir, Ini 8 Sumber Kekayaan Ayu Ting Ting

Demikian pula sebaliknya, yang tidak mempunyai kekayaan akan digolongkan ke dalam lapisan yang rendah.

Kekayaan dapat dilihat antara lain pada bentuk tempat tinggal, benda-benda tersier yang dimilikinya, cara berpakaiannya, maupun kebiasaannya dalam berbelanja.

2. Ukuran kekuasaan dan wewenang

Ukuran kekuasaan dan wewenang adalah kepemilikan kekuatan atau power seseorang dalam mengatur dan menguasai sumber produksi atau pemerintahan.

Seseorang yang mempunyai kekuasaan atau wewenang paling besar akan menempati lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial dalam masyarakat yang bersangkutan.

Ukuran kekuasaan sering tidak lepas dari ukuran kekayaan, sebab orang yang kaya dalam masyarakat biasanya dapat menguasai orang-orang lain yang tidak kaya, atau sebaliknya, kekuasaan dan wewenang dapat mendatangkan kekayaan.

3. Ukuran kehormatan

Ilustrasi bangsawan. [Sigmund/Unsplash]
Ilustrasi bangsawan. [Sigmund/Unsplash]

Ukuran kehormatan dapat diukur dari gelar kebangsawanan atau dapat pula diukur dari sisi kekayaan materiil.Orang-orang yang disegani atau dihormati akan menempati lapisan atas dari sistem pelapisan sosial masyarakatnya.

Ukuran kehormatan ini sangat terasa pada masyarakat tradisional, biasanya mereka sangat menghormati orang-orang yang banyak jasanya kepada masyarakat, para orang tua ataupun orang-orang yang berprilaku dan berbudi luhur.

4. Ukuran ilmu pengetahuan

Ukuran ilmu pengetahuan sering dipakai oleh anggota-anggota masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang yang paling menguasai ilmu pengetahuan akan menempati lapisan tinggi dalam sistem pelapisan sosial masyarakat yang bersangkutan.

Penguasaan ilmu pengetahuan ini biasanya terdapat dalam gelar-gelar akademik (kesarjanaan), atau profesi yang disandang oleh seseorang.

Jenis-Jenis Stratifikasi Sosial

Ada beberapa jenis stratifikasi sosial dalam masyarakat. Hal ini terkait dengan nilai dan norma yang berlaku di dalam masyarakat tersebut.

Berikut ini adalah jenis-jenis stratifikasi sosial yang dijabarkan oleh sosiolog Universitas Indonesia, Kamanto Sunarto.

1. Stratifikasi usia (age stratification).

Dalam sistem stratifikasi ini anggota masyarakat yang lebih muda memiliki hak dan kewajiban yang berbeda dengan anggota masyarakat yang lebih tua.

Ilustrasi usia atau siklus hidup. (Shutterstock)
Ilustrasi usia atau siklus hidup. (Shutterstock)

2. Stratifikasi jenis kelamin (sex stratification).

Hal ini terkait dengan jenis kelamin seseorang, antara laki-laki dan perempuan memiliki hak dan kewajiban yang berbeda-beda. Bahkan terkadang cenderung hirarkis. Dalam masyarakat patriarki, kedudukan laki-laki berada di atas perempuan, sementara dalam struktur masyarakat matriarki, perempuan-lah yang ada di atas laki-laki.

3. Stratifikasi agama (religious stratification).

Stratifikasi jenis ini terkait dengan kedudukan agama atau kepercayaan yang dianut oleh sekelompok individu, terhadap agama atau kepercayaan kelompok lain.

4. Stratifikasi etnis (ethnic stratification).

Stratifikasi ini berhubungan dengan posisi kelompok etnis tertentu, terhadap kelompok etnis lainnya.

Ilustrasi etnis. [Yogendra Singh/Unsplash]
Ilustrasi etnis. [Yogendra Singh/Unsplash]

5. Stratifikasi ras (racial stratification).

Stratifikasi ini menekankan pada aspek ras manusia sebagai pondasi membentuk struktur masyarakat. Stratifikasi ini adalah sisa-sisa dari periode imperialisme dan kolonialisme.

Kontributor : Titi Sabanada

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini