Kasus Covid-19 di DIY Mulai Naik Lagi, Kemunculan Klaster Jadi Pemicu

Pada Rabu (3/11/2021) jumlah kasus baru melonjak hingga 89 kasus.

Eleonora PEW
Kamis, 04 November 2021 | 11:15 WIB
Kasus Covid-19 di DIY Mulai Naik Lagi, Kemunculan Klaster Jadi Pemicu
[Unsplash/Markus Spiske]

SuaraJogja.id - Sempat agak mereda, kasus Covid-19 di DIY tampaknya membuat masyarakat perlu diingatkan kembali untuk taat menerapkan protokol kesehatan.

Beberapa pekan terakhir, kasus harian Covid-19 di DIY terbilang rendah, hanya 30 kasus, tapi pada Rabu (3/11/2021) jumlah kasus baru melonjak hingga 89 kasus.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 DIY Berty Murtiningsih membenarkan adanya lonjakan kasus harian Covid-19 di DIY. Ia mengaku, penyebab kasus Covid-19 melonjak itu tak lain karena ditemukannya klaster takziah di Sedayu, Kabupaten Bantul.

“Antara lain iya [klaster takziah Sedayu]. Untuk lebih jelasnya bisa ditanyakan yang bersangkutan [Pemkab Bantul],” kata Berty, Rabu.

Baca Juga:DIY Tambah 89 Kasus Covid-19 dan 1 Meninggal

Sebagaimana diketahui, jumlah warga terpapar Covid-19 dari klaster takziah Sedayu terus bertambah. Tidak hanya menyebabkan enam warga SMKN 1 Sedayu dan delapan warga Sukoharjo terpapar, tetapi juga menyebar ke tiga kabupaten di DIY, yakni Gunungkidul, Kulon Progo dan Sleman.

Ketua Harian Satgas Covid-19 Kabupaten Bantul Joko Purnomo mengatakan, hasil tracing terakhir dari penularan Covid-19 di SMKN1 Sedayu yang berasal dari klaster takziah berjumlah 25 orang. Ke-25 orang itu 15 di antaranya warga Sedayu, 4 warga Kasihan, 3 warga Pajangan, 1 warga Bambanglipuro, 1 warga Sewon, dan 1 warga Srandakan.

“Selain itu juga menyebar ke tiga kabupaten di DIY. Di Gunungkidul 1 kasus, Kulon Progo 3 kasus, dan Sleman 12 kasus,” kata Joko Purnomo.

Oleh karena itu, Satgas Covid-19 Kabupaten Bantul kemudian menggelar rapat terbatas dengan mengundang Panewu Pajangan, Panewu Sedayu, Panewu Sewon, dan Panewu Kasihan. Selain itu, semua lurah di empat kapanewon tersebut juga diikutkan dalam rapat.

“Ini kami lakukan agar tidak muncul kembali klaster di wilayah Bantul bagian utara. Kami khawatir karena sekarang penerapan protokol kesehatan di masyarakat mulai kendor. Kami minta penerapan prokes ini diperketat. Termasuk mengaktifkan kembali jaga warga, tujuannya agar jangan sampai muncul klaster baru,” lanjut Joko.

Baca Juga:Sempat Tinggal 1, Kini 5 Kalurahan di Sleman Masuk Zona Merah Covid-19

Mengenai jumlah kasus aktif Covid-19 di Bantul, Joko menyebutkan, sampai Selasa (2/11/2021), ada 111 kasus aktif yang saat ini sedang melakukan isolasi secara mandiri.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul Agus Budi Raharja mengatakan, pihaknya terus melakukan tracing terhadap kontak erat dari klaster takziah di Sedayu.

REKOMENDASI

News

Terkini