Masih Bertambah, Saksi dan Korban Dugaan Kekerasan di Lapas Narkotika Jadi 58 Orang

Anggara menjelaskan jumlah 58 itu juga sudah termasuk ada beberapa saksi yang menyaksikan kekejaman oknum di dalam lapas.

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Jum'at, 05 November 2021 | 18:59 WIB
Masih Bertambah, Saksi dan Korban Dugaan Kekerasan di Lapas Narkotika Jadi 58 Orang
Salah satu mantan WBP, Vincentius Titih Gita Arupadatu (35) menunjukkan bekas luka penganiayaan di Kantor ORI Perwakilan DIY, Senin (1/11/2021). [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Pendamping hukum para WBP Anggara Adiyaksa menyatakan jumlah korban dugaan penganiayaan di Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta kembali bertambah. Hingga saat ini tercatat sudah ada sekitar 58 orang yang mengaku menerima kekerasan di dalam Lapas Narkotika di Pakem, Sleman itu. 

"Total 58 yang di grup, sekitar itu. Teman-teman yang berani speak up cuma 23 karena mereka ketakutan," kata Anggara saat ditemui awak media di Kantor Ombudsman RI Perwakilan DIY, Jumat (5/11/2021).

Anggara menjelaskan jumlah 58 itu juga sudah termasuk ada beberapa saksi yang menyaksikan kekejaman oknum di dalam lapas. Walaupun memang sebagian besar adalah orang yang mengalami sendiri kekerasan itu.

"Jadi 58 itu saksi dan korban tapi sebagian besar, ya 55-nya yang mengalami. Ada saksi juga yang menyaksikan kekejaman oknum (petugas) ini tadi itu istilahnya saksinya ada tapi mereka minta jangan diungkap karena sebagian masih trauma," tuturnya. 

Baca Juga:Lanjutkan Pemeriksaan, ORI DIY Panggil 3 WB yang Alami Kekerasan di Lapas Narkotika

Anggara yang mendampingi tiga orang WBP berstatus CB untuk dimintai keterangan di bawah sumpah di Kantor ORI Perwakilan DIY hari ini mengaku sudah bertemu dengan perwakilan dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas). Dalam pertemuan itu, kata Anggara, Ditjenpas pun menyatakan memang menemukan kekerasan atau penyiksaan itu. 

Namun disampaikan Anggara, di sisi lain para eks warga binaan yang melaporkan dugaan penyiksaan di lapas itu tidak ada keinginan sama sekali untuk menyerang secara khusus Lapas Narkotika atau Kemenkumham. Melainkan untuk membongkar kejadian yang dilakukan oleh oknum di dalam lapas tersebut.

"Jadi oknum-oknum sudah kita sampaikan sejak awal laporan. Nah sekarang oknumnya sudah ditindak oleh Kakanwil dan saya mengapresiasi Pak Kakanwil menepati janjinya pada saat kita melakukan audiensi. Pak Kakanwil menjanjikan bahwa akan menindaktegas segala bentuk pelanggaran yang berada di dalam lapas narkotika dan itu benar-benar dilakukan," ungkapnya.

Selain itu, ia juga terus berkomunikasi dengan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Tujuannya agar bisa untuk melengkapi syarat-syarat yang diperlukan untuk perlindungan eks warga binaan atas dugaan kekerasan itu.

Dalam kesempatan ini pihaknya juga meminta maaf jika laporan yang dilakukan membuat nama-nama petugas yang tidak terlibat ikut tercemar. Padahal tidak ada sama sekali maksud seperti itu.

Baca Juga:Dua Kali Tinjau Lapas Kelas II B Yogyakarta, ORI DIY Tak Temukan Bukti Kekerasan Fisik

"Kami tidak bermaksud demikian. Di lapas itu masih banyak orang yang baik. Jadi gara-gara seglintir oknum ini menjadi rusak nama baik lapas. Jadi kami juga tidak ingin diputarbalik ya," ucapnya.

Berita Terkait

Dalam video terlihat korban yang sudah tak berdaya sambil terus melindungi kepala dengan kedua tangannya mendapat penganiayaan dari para pelaku.

moots | 22:27 WIB

Selama 2021 hampir 49.000 orang tewas karena kekerasan senjata di Amerika Serikat

joglo | 19:54 WIB

Di sisi lain, langkah ini dinilai merugikan penegakan hukum dan nasib para pencari suaka di masa depan.

video | 11:00 WIB

Lokasi Ponpes Tahfidz Tanbihul Ghofilin Cibinong sendiri berada di Kelurahan Sukahati, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

moots | 14:51 WIB

Hariati tetap membela bahwa Ferry Irawan tak pernah melakukan KDRT pada Venna Melinda. Kata dia, laporan tersebut hanyalan rekayasa sang menantu.

mamagini | 11:53 WIB

News

Terkini

Djournal Coffee dan The People's Cafe menjadi salah satu opsi yang sayang untuk dilewatkan di Pakuwon Mall Jogja.

Lifestyle | 12:58 WIB

Donasi tersebut dikumpulkan dari hasil penjualan paket buka puasa tahun 2023 Swiss-belboutique Yogyakarta.

Lifestyle | 18:46 WIB

Dinkes Sleman mencanangkan mencanangkan inovasi program Sleman Sigap Kendali dan Atasi Tuberkulosis (SIKAT TB).

News | 15:05 WIB

SIKAT TB sendiri adalah layanan komprehensif multisektor untuk menjamin akses pelayanan standar pemeriksaan terduga TB lebih efektif

News | 13:15 WIB

SIKAT TB (Sleman Sigap Kendali dan Atasi Tuberkulosis) sendiri merupakan inovasi yang dikeluarkan oleh Dinkes Sleman.

News | 13:06 WIB

Goresan tinta beraneka warna menghadirkan sisi wajah Malioboro yang seolah tak lekang oleh zaman melalui perangko yang diluncurkan.

News | 12:57 WIB

Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut memiliki parameter update dengan magnitudo M 5,8.

News | 10:45 WIB

Putri Ariani yang dapat golden buzz dari Simon Cowell ternyata siswa Jogja

News | 19:34 WIB

Hal itu guna menghindari dehidrasi yang berpotensi dialami oleh para jemaah haji.

News | 18:45 WIB

jemaah juga perlu mengetahui hak dan kewajiban mereka.

News | 18:30 WIB

tersangka kasus mafia tanah kas desa akan segera disidangkan

News | 18:11 WIB

pertemuan tersebut yang merupakan rangkaian Qatar-Indonesia Year of Culture 2023

News | 18:04 WIB

warga di Dusun Sempu mendapat bantuan peralon untuk memperbaiki saluran irigasi yang terdampak longsor

News | 17:15 WIB

Sejarah kursi itu bukan hanya dimiliki oleh Ki Hadjar Dewantara, tetapi juga pernah menjadi saksi bisu kehadiran tokoh besar

News | 16:54 WIB
Tampilkan lebih banyak