19 Kali Luncuran Lava Merapi dalam 30 Jam, Jarak Maksimal 2 Kilometer

"Teramati 4 kali guguran lava ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter."

Eleonora PEW | Hiskia Andika Weadcaksana
Jum'at, 12 November 2021 | 11:02 WIB
19 Kali Luncuran Lava Merapi dalam 30 Jam, Jarak Maksimal 2 Kilometer
Awan panas guguran kembali keluar dari Gunung Merapi pada Senin (26/7/2021) malam. - (SuaraJogja.id/HO-BPPTKG)

SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Meski belum ada awan panas yang muncul namun guguran lava masih terus terjadi.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, mengatakan dalam periode pengamatan Jumat (12/11/2021) pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB tercatat terdapat sejumlah guguran lava yang meluncur ke arah barat daya.

"Teramati 4 kali guguran lava ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter," kata Hanik dalam keterangan tertulisnya, Jumat (12/11/2021).

Dalam periode pengamatan kali ini visual gunung terlihat jelas. Cuaca berawan dengan angin bertiup lemah ke arah barat.

Baca Juga:Gunung Merapi Gugurkan Lava Pijar Sejauh 2000 Meter

"Asap kawah bertekanan sedang teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 200-400 meter di atas puncak kawah," ungkapnya.

Sejumlah kegempaan juga masih terus terjadi dari Gunung Merapi dalam periode tersebut. Kegempaan itu di antaranya berasal dari kegempaan guguran 44 kali, hembusan 6 kali, hybrid atau fase banyak 2 kali, tektonik lokal dan tektonik jauh masing-masing 1 kali.

Sementara jika dibandingkan dengan periode pengamatan sebelumnya atau tepatnya pada Kamis (11/11/2021) pukul 00.00 WIB - 24.00 WIB masih tidak teramati kemunculan awan panas. Hanya saja tetap sejumlah guguran lava yang terus muncul.

"Teramati guguran lava pijar 15 kali dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter ke arah barat daya," ucapnya.

Sejumlah kegempaan yang masih terjadi dalam periode tersebut berasal yang paling banyak dari kegempaan guguran 226 kali, hembusan 38 kali, lalu hybrid atau fase banyak, vulkanik dalam, tektonik lokal serta tektonik jauh masing-masing 1 kali.

Baca Juga:14 Kali Guguran Lava Merapi dalam 30 Jam, Arah ke Barat Daya

Hanik menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro. Lalu sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

Sedangkan untuk kemungkinan jika terjadi lontaran material vulkanik saat terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya," imbuhnya.

Masyarakat juga diminta agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Selain itu kegiatan penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III juga tetap direkomendasikan untuk dihentikan sementara waktu.

Ditambah dengan imbauan kepada pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak dalam kondisi saat ini.

Perlu diketahui juga hingga saat ini, BPPTKG masih menetapkan status Gunung Merapi pada Siaga (Level III). Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini