Banyak Organisasi Eksklusif dan Tak Punya Arah, Menpora Buat Formulasi Kepemudaan

Selain tak punya arah, menurut Menpora, muncul gejaja organisasi kepemudaan yang merasa ekslusif.

Eleonora PEW
Minggu, 28 November 2021 | 20:25 WIB
Banyak Organisasi Eksklusif dan Tak Punya Arah, Menpora Buat Formulasi Kepemudaan
Menpora RI Zainudin Amali dan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir di UAD, Minggu (28/11/2021). - (Kontributor SuaraJogja.id/Putu)

SuaraJogja.id - Menteri Pemuda dan Olahraga (menpora) RI Zainudin Amali menyatakan perubahan zaman membuat banyak organisasi kepemudaan yang yang tak mempunyau tujuan dan arah yang tidak jelas. Padahal tantangan kedepan semakin berat dengan adanya persaingan, baik di dalam maupun luar negeri.

"Banyak organsasi kepemudaan yang masih berjalan dengan arah yang tidak jelas. ini yang saya potret," ujar Menpora disela Pelantikan DPP Ikatan Muda Muhammadiyah di UAD, Minggu (28/11/2021).

Selain tak punya arah, menurut Menpora, muncul gejaja organisasi kepemudaan yang merasa ekslusif. Sikap-sikap egoisme kelompok semacam in harus dihentikan.

Karenanya pemerintah, dalam hal ini Kemenpora memformulasi organisasi kepemudanan di Indonesia. Dengan demikian organisasi-organisasi tersebut memiliki arah yang jelas.

Baca Juga:Sejarawan Muhammadiyah Harus Berpikir Terbuka, Haedar Nashir: Perlu Hati dan Kejujuran

"Disamping kekhususan organisasi masing-masing, organisasi kepemudaan juga harus ada tujuan yang jelas. Karena kedepan kita dihadapkan tantangan yang luar biasa dengan adanya bonus demografi. Kalau kita tidak siap maka pasti bonus demografi akan menjadi mudarat, bukan manfaat bagi bangsa," ungkapnya.

Menpora menambahkan, persyarikatan Muhammadiyah bisa menjadi contoh bagaimana organisasi memiliki panduan yang jelas dalam gerak langkah kedepan. Persyarikatan ini tidak hanya menyampaikan dakwah dan menaungi umat juga ikut bertanggungjawab pada kemajuan bangsa dan negara.

"Konsistensi muhammadiyah yang inklusif jadi satu model pengelolaan gerakan, organisasi yang gerak langkah jelas. Ini sejalan dengan sikap inklusif yang ditunjukkan persyarikatan ini yang mau menerima pendapat dan pandangan," ungkapnya.

Sementara Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengungkapkan, semua pihak perlu menyebarluaskan semangat kebersamaan. Hal ini penting karena munculnya tanda-tanda menguatnya eksklusivitas kelompok.

"Kesadaran kelompok itu wajar apalagi dalam masyarakat kita, tetapi ketika berlebihan itu lalu yang muncul adalah eksklusivitas yang bersifat fanatik," tandasnya.

Baca Juga:Haedar Nashir: Kepentingan Politik Kekuasaan Kerap Mengubah Realitas Sejarah

Kontributor : Putu Ayu Palupi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak