SuaraJogja.id - Berlokasi di Bumi Perkemahan Dewa Ruci, Sanden, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (29/11/2021), Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) menggelar kegiatan menanam 600 pohon kepel.
Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso menyampaikan penanaman pohon digelar secara serempak di DIY dan Riau untuk menyambut Hari Menanam Pohon Indonesia.
"Pohon memberikan kehidupan dan penghidupan. Harus benar-benar berhasil," kata dia.
Ia berharap, filosofi dari penanaman pohon dapat terus dipelihara dan dilanjutkan hingga benar-benar memberikan manfaat.
Baca Juga:Peringati Hari Menanam Pohon, Pupuk Indonesia Tanam 12.300 Bibit di Jatim
Chriswanto mengatakan LDII telah memulai kampanye menanam pohon atau "Go Green" sejak tahun 2007 bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur.
"Pohon produktif yang kita tanam, memiliki nilai ekonomi. Ditanam pada daerah binaan MUI, yang dilanjutkan setiap tahun, dan pada 2009 dilakukan pencanangan nasional di Makassar oleh DPP LDII," ujar dia.
Program tersebut terus berlanjut dan pada 2011 dilaksanakan pencanangan di Kendari, tidak hanya hutan di tanah kering, tetapi juga di pantai.
Ia mengatakan warga LDII di seluruh Indonesia tercatat sudah menanam 3,5 juta pohon, dengan tingkat kematian hanya tujuh persen.
"Sehingga masih terus terpelihara. Momen ini membangkitkan kembali, harus terus melakukan perawatan terhadap lingkungan hidup," kata dia.
Baca Juga:Hijaukan Indonesia, Erick Thohir Wajibkan Perusahaan BUMN Tanam Pohon
Ia mengatakan LDII juga melakukan literasi kepada masyarakat tentang fiqih lingkungan bersama Prof Faisol Haq Dekan UIN Sunan Ampel Surabaya dan Prof Sahid.
"Kedua tokoh tersebut memiliki jariah, mengajarkan kepada masyarakat fiqih lingkungan sehingga masyarakat merasa, dengan menjaga lingkungan merupakan ibadah, bukan hanya sekadar menanam," kata dia.
Dalam kesempatan itu, Ketua DPW LDII Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Atus Syahbudin mengungkapkan bahwa pohon merupakan sumber kehidupan dan penghidupan.
"Lantaran pohon kita bisa tetap hidup. Sarana menghasilkan oksigen, air, dan udara yang sejuk, serta naungan yang nikmat," ujarnya.
Ia menuturkan dari segi sumber penghidupan, dari pohon bisa meningkatkan taraf perekonomian seperti kemandirian ecoprint yang bisa dijual Rp200 ribu rupiah per lembar.
Kepala Biro Bina Mental Spiritual DIY Djarot Margiantoro mengungkapkan penanaman pohon filosofi merupakan bagian peradaban yang membanggakan sekaligus wujud kesadaran masyarakat mengenai nilai penting pemulihan sumber daya hutan melalui penanaman pohon.
"Yang ditanam hari ini, merupakan pohon yang menyimpan nilai filosofis, ekonomis dan estetis, serta mengandung makna dan harapan khusus," kata dia. [ANTARA]