“Pengaruh terhadap penggunaan produk tembakau alternatif terhadap tingkat merokok mulai dirasakan setelah tahun 2013. Sejak 2013, tingkat merokok di Australia hanya turun 0,3 persen per tahun, berbanding dengan Inggris 0,9 persen per tahun,” ucapnya.
Angka itu kemudian naik setelah Inggris mengizinkan produk alternatif sebagai solusi mengurangi prevalensi perokok.
Berdasarkan data Badan Statistik Inggris, angka perokok mengalami penurunan dari 14,4 persen pada 2018 menjadi 14,1 persen pada 2019. Angka perokok Inggris kini 6,9 juta jiwa, dengan rincian 3,8 juta perokok pria dan 3,1 juta perokok wanita.
Baca Juga:Data Pelacakan Alumni 2021, 76,35 Persen Lulusan UGM Telah Bekerja dan Lanjut Studi