SuaraJogja.id - Dalam satu hari, Kabupaten Bantul ketambahan sembilan kasus positif Covid-19. Dengan begitu, hingga Selasa (25/1/2022), total kasus covid-19 di Bantul ada 57.459 orang.
Berdasarkan data Satgas Penanggulangan COVID-19 Bantul dalam keterangan resmi pemkab di Bantul, Selasa, tambahan kasus konfirmasi itu berasal dari Kecamatan Bantul lima orang, Piyungan dua orang, Sewon dan Kasihan, masing-masing satu orang.
Kasus konfirmasi COVID-19 yang sembuh dalam periode yang sama tercatat nol orang, sehingga total angka kesembuhan di Bantul 55.853 orang.
Kasus konfirmasi COVID-19 yang meninggal dunia nol orang atau tidak ada laporan kasus baru, sehingga total angka kematian di Bantul 1.569 orang.
Baca Juga:Update COVID-19 Jakarta 25 Januari: Positif 2.190, Sembuh 473, Meninggal 9
Jumlah kasus aktif COVID-19 atau pasien yang masih terinfeksi dan menjalani isolasi mandiri maupun karantina di rumah sakit untuk pengobatan per Selasa menjadi 37 orang.
Pasien isolasi tersebut berdasarkan domisili tersebar di sembilan kecamatan di Bantul, yaitu Banguntapan 14 orang, Bantul enam orang, Sewon dan Imogiri, masing-masing lima orang, Kasihan dan Piyungan, masing-masing dua orang, Sedayu, Jetis, dan Pundong, masing-masing satu orang.
Kepala Dinas Kesehatan Bantul Agus Budi Raharjo mengatakan guna mempersiapkan tempat isolasi pasien COVID-19, pemkab menyiapkan fasilitas pelayanan kesehatan, maupun Rumah Sakit Lapangan Khusus COVID-19 (RSLKC) di Bambanglipuro.
"RS darurat sampai hari ini kita tidak pernah tutup, tetap jalan antisipasi kalau ada kasus bisa kita lakukan di isoter itu, selter-selter desa juga kita siagakan lagi, jadi kalau kemarin tidak ada pasien bukan berarti tutup, tapi tetap siaga karena sewaktu-waktu dibutuhkan," katanya.
Pemkab juga mengajak masyarakat bersama memutus rantai penyebaran COVID-19 dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), dan 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas. [ANTARA]
Baca Juga:Pokja Genetik FKKMK UGM tentang Omicron: Tidak Berat Bukan Berarti Jinak