SuaraJogja.id - Sebuah studi ilmiah pada Kamis (3/2/2022) menyatakan bahwa Varian HIV yang sangat mematikan terdeteksi di Belanda.
Lewat jurnal Science, analisis terhadap lebih dari 100 pasien HIV mengungkapkan bahwa orang-orang yang terinfeksi varian tersebut, yang dikenal VB, memiliki jumlah virus antara 3,5 sampai 5,5 kali lebih tinggi di dalam darah mereka. Kondisi itu membuat mereka lebih memungkinkan menularkan virus.
Sejumlah temuan itu merupakan hasil studi gabungan Big Data Institute (BID) Universitas Oxford dan Yayasan Pemantau HIV Belanda.
Menurut jurnal tersebut, varian VB juga tampaknya menyebabkan penurunan sel imun. Akibatnya, orang-orang yang terinfeksi berpotensi menyebarkan AIDS jauh lebih cepat dibanding orang-orang yang terinfeksi varian HIV lain.
Namun, jurnal itu menegaskan bahwa varian baru tersebut dapat disembuhkan seperti HIV biasa dan dapat diketahui melalui tes diagnostik yang sama, yang digunakan untuk varian HIV lain.
Varian baru VB terdeteksi melalui proyek bernama Beehive, yang bertujuan untuk memeriksa hubungan antara genetik HIV dan tingkat keparahan penyakit.
Akan tetapi studi itu mencatatkan bahwa hanya ada 109 orang yang diketahui sebagai pembawa VB, 107 di antaranya berada di Belanda. Kemungkinan jumlah orang yang terinfeksi bertambah.
Analisis genetik menunjukkan bahwa varian yang sudah beredar sejak akhir 1980-an itu mulai muncul di Belanda pada 1990-an.
Pada 2000-an diperkirakan varian tersebut telah melampau varian HIV lain dalam jumlah infeksi, meski terjadi penurunan setelah 2008, seperti yang tertulis di jurnal tersebut. [ANTARA]
Baca Juga:Ditemukan Varian Baru HIV Virus VB Lebih Melemahkan Tubuh dan Lebih Cepat Nular