BOR Rendah, Jogja Bakal Aktifkan Tower II Rusunawa Bener Antisipasi Lonjakan Covid-19

Saat ini baru tower 1 Selter Bener yang difungsikan untuk menampung pasien Covid-19.

Eleonora PEW | Rahmat jiwandono
Jum'at, 11 Februari 2022 | 16:27 WIB
BOR Rendah, Jogja Bakal Aktifkan Tower II Rusunawa Bener Antisipasi Lonjakan Covid-19
Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi ditemui wartawan di Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Senin (31/1/2022). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja akan mengaktifkan tower II di Rusunawa Bener, Kemantren Tegalrejo guna mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus Covid-19 imbas varian Omicron.

Wakil Wali Kota Jogja Heroe Poerwadi mengakui, saat ini memang terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Kota Jogja. Namun, 87 persen orang yang terjangkit Covid-19 adalah tanpa gejala.

"Ada yang gejalanya ringan dan ya memang ada juga yang dirawat di rumah sakit. Tingkat keterisian tempat tidur (bed occupany rate) kami masih rendah di angka 22 persen. Itu pun tidak semuanya orang Kota Jogja tapi ada yang pelaku perjalanan," katanya, Jumat (11/2/2022).

Namun, jajarannya berupaya untuk menambah selter. Menurutnya, saat ini baru tower 1 Selter Bener yang difungsikan untuk menampung pasien Covid-19.

Baca Juga:Dua Selter Covid-19 Perguruan Tinggi di Sleman Bersiap Diaktifkan Kembali

"Nanti akan segera membuka tower II Rusunawa Bener untuk menambah daya tampung selter. Di sana nanti akan ada penambahan 84 bed karena selter 1 terus terisi, mau tidak mau menambah," ujarnya.

Dia menyampaikan bahwa, sejauh ini penambahan kasus positif Covid-19 di Kota Jogja belum begitu berpengaruh pada tingkat pasien yang harus menjalani rawat inap.

"Jadi kalau dilihat memang ada peningkatan tapi tidak pengaruh terhadap rawat inap di Kota Jogja karena gejala ringan. Terapkan protokol kesehatan dengan baik untuk menghadapi gelombang Omicron ini," terangnya.

Ia pun meminta masyarakat berhati-hati dengan varian Omicron. Sebab, menurutnya, orang yang meninggal akibat tertulari varian ini lantaran belum divaksin Covid-19, sudah lanjut usia (lansia), dan punya penyakit penyerta (komorbid).

"Secara nasional kasus yang meninggal (akibat Omicron) didominasi mereka yang belum vaksin, lansia dan komorbid. Itu yang paling banyak secara nasional. Di Kota Jogja sangat jarang karena rata-rata sudah vaksin," terangnya.

Baca Juga:Kasus Covid-19 Meningkat Tajam, Seluruh Pulau Batam Nyaris Zona Merah

Terkait varian Omicron, Heroe menyatakan bahwa hingga kini belum ditemukan varian Omicron di Kota Pelajar ini. Kendati demikian, pihaknya telah mengirim 56 probable Omicron yang sedang diteliti di UGM.

"Omicron belum ditemukan di Kota Jogja. Probable (Omicron) kami ada 56 sekarang sedang diproses Whole Genome Sequencing tapi belum terkonfirmasi. Kemarin ada pengumuman di DIY 78 orang yang terpapar Omicron tapi kota enggak termasuk," imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini