Sejarah Prasasti Yupa, Bukti Eksistensi Kerajaan Kutai di Hulu Sungai Mahakam

Prasasti Yupa adalah prasasti peninggalan Kerajaan Kutai yang berisi tentang upacara kenduri dan raja yang memberikan banyak sapi kepada rakyatnya.

Risna Halidi
Selasa, 15 Februari 2022 | 10:10 WIB
Sejarah Prasasti Yupa, Bukti Eksistensi Kerajaan Kutai di Hulu Sungai Mahakam
Prasasti Yupa (Ist)

SuaraJogja.id - Prasasti Yupa adalah prasasti peninggalan Kerajaan Kutai. Prasasti ini ditemukan di Kabupaten Kutai, Kalimantan Timur, tepatnya di hulu Sungai Mahakam.

Prasasti Yupa ditulis menggunakan huruf Pallawa Pra Nagari dalam bahasa Sansekerta. Prasasti Yupa diperkirakan berasal dari abad ke 4 Masehi, dan merupakan peninggalan tertua dari kerajaan Hindu di Indonesia. 

Isi Prasasti Yupa ditulis dalam bentuk puisi anustub, bercerita mengenai Raja Mulawarman yang menyumbang banyak sapi kepada kaum Brahmana. Mulawarman merupakan cucu Kudungga dan anak dari Aswawarman.

Terdapat tujuh Prasasti Yupa, tetapi hanya empat yang dapat diterjemahkan.

Baca Juga:Isi dan Arti Pesan dalam Prasasti Tugu, Batu Bersejarah Peninggalan Kerajaan Tarumanegara

Prasasti Yupa. [Wikipedia]
Prasasti Yupa. [Wikipedia]

Tulisan dari Prasasti Yupa atau Kutai I adalah:

srimatah sri-narendrasya, kundungasya mahatmanah, putro svavarmmo  ikhyatah, vansakartta yathansuman, tasya putra mahatmanah, trayas traya ivagnayah, tesan trayanam  ravarah, tapo-bala-damanvitah, sri mulawarmma rajendro, yastva bahusuvarnnakam, tasya yajnasya yupo 'yam, dvijendrais samprakalpitah.

Yang artinya:

Sang Maharaja Kundungga, yang amat mulia, mempunyai putra yang mashur, Sang Aswawarman namanya, yang seperti Sang Ansuman (dewa Matahari) menumbuhkan keluarga yang sangat mulia. Sang Aswawarman mempunyai putra tiga, seperti api (yang suci) tiga. Yang terkemuka dari ketiga putra itu ialah Sang Mulawarman, raja yang berperadaban baik, kuat dan kuasa. Sang Mulawarman telah mengadakan kenduri (selamatan yang dinamakan) emas amat banyak. Buat peringatan kenduri (selamatan) itulah tugu batu ini didirikan oleh para brahmana.”

Prasasti Yupa kedua atau Kutai II berisi:

Baca Juga:Isi Prasasti Situs Gemekan Mojokerto Menyebut Tentang Kutukan

srimad-viraja-kirtteh rajnah sri-mulavarmmanah punyam srnvantu vipramukhyah ye canye sadhavah purusah bahudana-jivadanam sakalpavrksam sabhumidanan ca tesam punyagananam yupo 'yan stahapito vipraih

Yang memiliki arti:

Dengarkanlah oleh kamu sekalian, Brahmana yang terkemuka, dan sekalian orang baik lain-lainnya, tentang kebaikan budi Sang Mulawarman, raja besar yang sangat mulia. Kebaikan budi ini ialah berwujud sedekah banyak sekali, seolah-olah sedekah kehidupan atau semata-mata pohon kalpa (yang memberi segala keinginan), dengan sedekah tanah (yang dihadiahkan). Berhubung dengan kebaikan itulah maka tugu ini didirikan oleh para Brahmana (buat peringatan).

Prasasti Yupa ketiga atau Kutai III berisi:

sri-mulavarmmano rajnah yad dattan tilla-parvvatam sadipa-malaya sarddham yupo 'yam likhitas tayoh

Yang artinya:

Tugu ini ditulis buat (peringatan) dua (perkara) yang telah disedekahkan oleh Sang Raja Mulawarman, yakni segunung minyak (kental), dengan lampu serta malai bunga.

Prasasti Yupa keempat atau Kutai IV berisi:

srimato nrpamukhyasya, rajnah sri-mulawarmmanah, danam punyatame ksetre yad dattam vaprakesvare dvijatibhyo' gnikalpebhyah. vinsatir ggosahasrikam tansya punyasya yupo 'yam krto viprair ihagataih.

Yang artinya:

Sang Mulawarman, raja yang mulia dan terkemuka, telah memberi sedekah 20.000 ekor sapi kepada para brahmana yang seperti api, (bertempat) di dalam tanah yang suci (bernama) Waprakeswara. Buat (peringatan) akan kebaikan budi sang raja itu, tugu ini telah dibuat oleh para Brahmana yang datang ke tempat ini.

Demikian penjelasan singkat terkait Prasasti Yupa. Diketahui bahwa Prasasti Yupa merupakan bukti fisik eksistensi Kerajaan Kutai yang bertempat di Kalimantan Timur.

Prasasti Yupa menyampaikan terkait dengan kenduri atau acara selamatan dan beberapa hal tentang diberikannya bahan pangan berupa sapi yang amat banyak kepada penduduk setempat.

Kontributor : Annisa Fianni Sisma

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini