Bukti Cinta Kasih Ahmadiyah pada Kemanusiaan: Klinik Asih Sasama Saksi Toleransi di Ngloro

"Selama semua berjalan sesuai koridor, kami pastikan kenyamanan seluruh warga di Ngloro tetap terjaga meski dengan perbedaan keyakinan."

Eleonora PEW | Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 16 Februari 2022 | 07:35 WIB
Bukti Cinta Kasih Ahmadiyah pada Kemanusiaan: Klinik Asih Sasama Saksi Toleransi di Ngloro
Suasana Klinik Asih Sasama, dari lembaga non profit Humanity First, sayap organisasi Ahmadiyah yang bergerak di bidang kemanusiaan internasional, di Kelurahan Ngloro, Kapanewon Saptosari, Gunungkidul, (26/1/2022). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

Melayani warga Ngloro dan desa-desa lainnya di Kapanewon Saptosari, Klinik Asih Sasama juga sering menggelar bakti sosial. Bahkan, saat kasus Covid-19 melonjak pada 2020-2021, klinik ini lebih siap dalam melaksanakan skrining dan juga vaksinasi.

Dokter lainnya, yang juga Penanggungjawab Klinik Asih Sasama, Hari Ahmad Muhsin, menjelaskan bahwa tenaga kesehatan di klinik setempat juga melaksanakan home visit. Layanan kesehatan makin dilengkapi dari waktu ke waktu.

Di tahun 2019, tenaga kebidanan sudah ada dan fasilitas ditambah: KB, pijat bayi, hingga persalinan. Selain itu, klinik tersebut juga sudah bekerja sama dengan BPJS untuk bantuan jaminan kesehatan warga.

Ia menjelaskan, kebanyakan masyarakat berobat karena terluka akibat jatuh, mengingat kontur wilayah Ngloro yang masih berbatu. Selain itu, tak jarang pasien mengeluhkan pusing karena darah tinggi.

Baca Juga:Masjid Jemaah Ahmadiyah Dibongkar dan Kalimat Syahadatnya Dicopot, Guntur Romli Murka

"Paling sering ya trauma [luka karena jatuh], tapi ada juga kecurigaan penyakit jantung, semua kami layani tanpa terkecuali," kata Hari, ditemui di klinik setempat, Selasa (18/1/2022).

Memberi pelayanan hampir sembilan tahun lamanya di Ngloro, Klinik Asih Sasama sudah menjadi bagian dari warga. Banyak yang sudah mengetahui latar belakang klinik tersebut, tetapi warga tidak pernah mempersoalkan.

"Sejauh ini kami bersosialisasi dengan baik. Tidak ada perbedaan pandangan di sini. Karena kami bergerak di bidang kesehatan dan kemanusiaan, tidak ada tugas untuk kami menyiarkan ajaran kami ke pasien-pasien di sini. Kami membangun situasi yang nyaman antara pasien, warga, dan juga tenaga kesehatan," terang Hari.

"Di daerah Saptosari ini, entah itu berbeda agama atau beda keyakinan, paham yang lain, memang sangat toleran. Ya memang terkenal kan Jogja juga toleran ya orang-orangnya. Kalau bicara kemanusiaan sudah tidak bicara lagi tentang agama di sini," imbuhnya.

Toleransi Dijaga di Ngloro sejak Lama

Baca Juga:Kemenag Minta Masjid Ahmadiyah Difungsikan sebagai Tempat Ibadah Seluruh Umat Islam

Segala macam latar belakang keyakinan yang berbeda di tengah masyarakat sudah lama bercokol di Kelurahan Saptosari, bergandengan dengan toleransi. Hal itu disampaikan Lurah Ngloro Heri Yulianto, kala ditemui SuaraJogja.id di kantor kelurahan setempat, Rabu (26/1/2022).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak