Kulon Progo Catat 1.068 Kasus Covid-19 Sepanjang 2022, Paling Banyak Hasil Kontak Erat

Distribusi kasus itu merata di semua rentang usia.

Eleonora PEW | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 17 Februari 2022 | 17:25 WIB
Kulon Progo Catat 1.068 Kasus Covid-19 Sepanjang 2022, Paling Banyak Hasil Kontak Erat
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kulon Progo Baning Rahayujati. - (ANTARA/Sutarmi)

SuaraJogja.id - Penambahan kasus harian Covid-19 di Kulon Progo masih cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir. Terbaru per Kamis (17/2/2022) Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo mencatat penambahan sebanyak 180 kasus positif baru.

"Untuk hari ini 17 Februari 2021 ada penambahan kasus sebanyak 180 sehingga total kasus di tahun 2022 ada 1.068 kasus. Hanya di tahun 2022," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo Baning Rahayujati dalam jumpa pers via daring.

Baning merinci distribusi sebaran kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Bumi Binangun itu. Berdasarkan catatan, distribusi kasus itu merata di semua rentang usia.

Disebutkan dari yang terendah ada sebanyak empat orang bayi berusia di bawah satu tahun atau 0,5 persen yang terpapar Covid-19. Kemudian balita tercatat ada 30 orang atau 4 persen. 

Baca Juga:Meroket! 206 Pasien Covid-19 di Indonesia Meninggal Dalam Sehari, Masih Bisakah Omicron Disebut Ringan?

"Anak-anak itu ada 232 orang atau 31 persen. Lansia ada 9,5 persen dan lainnya adalah usia 25-60 tahun," terangnya. 

Baning menuturkan bahwa kasus paparan virus corona pada bayi disebabkan oleh penularan dari keluarganya. Belum lama ini ada kasus bayi yang baru berusia tiga hari yang terpapar Covid-19 setelah tertular dari ibunya.

"Sedangkan pada kasus-kasus yang balita ini juga sama adalah karena tertular dari keluarganya," ucapnya.

Dari sekian kasus tersebut, gugus tugas mengidentifikasi setidaknya khusus di bulan Februari ini saja penularan paling memang berasal dari kontak erat. Tercatat ada sebanyak 47 persen penularan dari kontak erat sepanjang bulan ini.

"Ini kemudian yang berasal dari suspek atau orang yang bergejala kemudian datang ke fasyankes itu ada 35 persen. Sisanya kurang lebih 19 persen diperoleh melalui skrining baik itu pada PTM maupun pelaku perjalanan atau skrining karena di tenaga kesehatan," ungkapnya. 

Baca Juga:Jepang Bakal Umumkan Pelonggaran Pembatasan Covid-19, Masa Karantina Diperpendek

Sebelumnya Baning menyatakan bahwa pola penyebaran Covid-19 di wilayahnya belum mencapai puncak. Sehingga dalam hal ini masyarakat terus diimbau untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. 

"Biasanya kita itu mengikuti pola nasional. Jadi kemungkinan ini adalah belum mencapai puncak," ujarnya.

Dari segi pola penularan sendiri DIY termasuk Kulon Progo akan mengikuti pola secara nasional. Hal itu dibuktikan berdasarkan dengan pengalaman dua tahun terakhir.

"Kita polanya sama kok dengan DIY dan nasional, pengalaman dua tahun polanya mengikuti," ucapnya.

Disebutkan Baning saat ini banyak kasus Covid-19 yang tidak menunjukkan gejala atau dikenal dengan sebutan orang tanpa gejala (OTG). Sehingga jika memang tidak ada kasus bukan berarti kemudian aman.

Sebab bisa saja orang yang terlihat sehat di tengah masyarakat tetap berpotensi menularkan virus corona kepada orang lain. Sebab yang bersangkutan tidak memiliki tanda-tanda klinis saat memang sedang membawa virus.

"Memang saat ini agak menjadi sulit dimana kasus-kasus OTG semakin banyak. Jadi kalaupun angkanya nanti yang ditemukan itu tidak tinggi tapi kemungkinan di luar sana itu banyak juga yang tanpa gejala dan tidak terdeteksi," ungkapnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini