SuaraJogja.id - Banyaknya tenaga kesehatan (nakes) yang terkonfirmasi Covid-19, berdampak terhadap kelanjutan aktivitas vaksinasi di Kota Yogyakarta.
Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan percepatan vaksinasi saat ini terhambat.
"Tentunya ada dampak dari banyaknya nakes yang positif Covid-19. Kita masih melakukan skrining dan vaksinasi juga, tapi saat ini terhambat," terang Heroe kepada wartawan, Minggu (20/2/2022).
Ia melanjutkan bahwa di puskesmas-puskesmas yang ada di Kota Yogyakarta juga tak sedikit nakes yang terpapar. Kondisi ini mengurangi jumlah nakes untuk menangani pasien yang berobat.
Baca Juga:Harga Minyak Goreng Curah di Kota Yogyakarta Masih Mahal
"(Nakes) puskesmas-puskesmas juga banyak yang kena. Jadi memang agak terhambat," kata dia.
Meski demikian tak ada gejala parah yang dialami nakes tersebut. Kebanyakan mereka tidak bergejala alias OTG.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani mengatakan hingga Jumat lalu baru sekitar 30 persen masyarakat publik yang mendapat vaksin booster atau dosis ketiga.
Sementara untuk lansia, capaian vaksinasi tercatat sekitar 51 persen dari 57 ribu orang di Kota Jogja.
"Sebenarnya vaksinasi booster itu tetap kami lanjutkan. Tapi di rumah sakit yang ada ini Kota Jogja," ujar Emma.
Meski adanya nakes yang terpapar Covid-19, vaksinasi terus dijalankan. Termasuk vaksin anak usia 6-11 tahun yang rencananya selesai akhir Februari ini.
"Kami mengandalkan nakes yang ada. Jadi di Puskesmas juga masih kami lakukan untuk anak-anak. Harapannya bisa segera selesai akhir bulan ini," kata dia.
Banyaknya nakes yang terkonfirmasi Covid-19 dibenarkan Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) DIY, Tri Widjaja. Pihaknya meminta kepada masyarakat untuk tetap mematuhi prokes selama beraktivitas di luar rumah.
"Saat ini kasus Covid-19 masih terus naik, kita tahu terlihat banyak orang yang melepas masker, berkerumun. Meski pun sudah divaksin jangan sombong, bisa kena kalau prokesnya lemah. Maka dari itu kami meminta prokesnya termasuk 5M ini tetap dijaga," kata Tri.