SuaraJogja.id - Harga minyak goreng sampai saat ini masih mahal. Bahkan terjadi kelangkaan minyak goreng di tingkat distributor.
Salah satunya ialah distributor minyak goreng di Jalan Bantul, Kemantren Mantrijeron, Kota Jogja yang mengalami kelangkaan. Menurut pegawainya Ari Mulyanto, kelangkaan minyak goreng sudah terjadi sejak awal Februari ini.
"(Kelangkaan) Sudah terjadi selama dua minggu terakhir, mulai awal Februari ini," katanya ditemui SuaraJogja.id pada Rabu (23/2/2022).
Ari menyampaikan, kelangkaan minyak goreng menyebabkan pembeli yang datang ke tempatnya kecele. Sehingga pihaknya tidak bisa melayani penjualan minyak goreng.
Baca Juga:Pengantin Menikah dengan Mas Kawin Minyak Goreng Seliter, Ada Filosofinya!
"Banyak yang kecele seperti pedagang kerupuk, tahu, dan gorengan. Jadi banyak yang tidak bisa kami layani," tutur dia.
Dalam sehari ia bisa menolak 10-15 pembeli lantaran stok kosong.
Ketika menerima kiriman minyak goreng dari produsen maksimal 50 jeriken. Namun, waktu pengiriman pun tidak pasti.
"Dapat kiriman 50 jeriken minyak goreng tapi tidak tentu waktunya. Satu jeriken kapasitasnya 18 liter, total dapat 900 liter. Itu pun harus dibagi-bagi ke pembeli," terangnya.
Per liter dijual dengan harga Rp14.000. Namun, karena stoknya terbatas maka setiap pembeli hanya boleh membeli satu sampai dua jeriken.
Baca Juga:Kapan Stok dan Harga Minyak Goreng Kembali Normal? Ini Kata Pemerintah
"Kami jual Rp14.000 per liter tapi tidak ada barangnya. Kalau stoknya pun ada cuma bisa beli satu atau dua jeriken, padahal biasanya mereka beli empat atau tujuh jeriken," katanya.
Dia mengaku tidak tahu penyebab terjadinya kelangkaan minyak goreng. Namun, Ari berharap supaya harga minyak goreng kembali normal.
"Tidak tahu kenapa terjadi kelangkaan. Ya semoga cepat pulih seperti sedia kala dan harganya tidak mahal seperti ini."
"Sekarang harganya Rp19.000 sampai Rp20.000 terbilang mahal dan tentunya merugikan pedagang maupun pembeli," ungkapnya.